 |
| ilustrasi |
Informasi yang dihimpun Radar Karanganyar, kecelakaan tersebut terjadi pukul 11.00. Wafid bersama dua temannya yakni Nurohman, 13, dan Ifan, 11 sedianya akan menyeberangi sungai tersebut untuk memetik buah mangga. Kebetulan, arus sungai Kedung Kotak cukup deras karena hulu sungainya baru saja diguyur hujan. Namun, ketiganya nekat menyeberangi sungai tersebut.
Korban menyeberang terlebih dulu. Kemudian disusul dua temannya. Tak disangka sampai di tengah sungai, korban terseret arus. Korban berteriak meminta tolong. Dua temannya berusaha menolong menggunakan bambu panjang. Namun nahas, anak pasangan Tarto,38 dan Martini, 35 itu terus terbawa arus sungai. Karena tidak dapat berbuat banyak, dua bocah tersebut meminta pertolongan warga setempat.
Korban sempat hilang selama hampir lebih tiga jam. Relawan gabungan bersama Polsek Kerjo menyisir sungai tersebut. Dari pantauan, sungai tersebut hanya selebar tiga meter. Namun arusnya cukup deras dan terdapat cekungan-cekungan sungai. Hingga akhirnya, tubuh korban ditemukan di bawah Jembatan Jalan Raya Jamus Dukuh Ngelo RT 2 RW 1 Desa Pendem, Kecamatan Mojogedang. Namun sayang, korban sudah tidak bernyawa. Siswa kelas VI SDN Taman Sari 2 Kerjo itu langsung diserahkan ke pihak keluarga.
Kapolsek Kerjo AKP Subandi mengatakan, korban terseret arus sungai sepanjang 6 kilometer dari lokasi kecelakaan. Korban ditemukan oleh warga setempat. ”Dari hasil visum tidak ada tanda tanda kekerasan. Jenazah langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk di makamkan,” terang Subandi.
Seperti diketahui, peristiwa tenggelam di Kecamatan Kerjo bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya, seorang bocah warga Dukuh Kedungsengon, Desa Botok, Kecamatan Kerjo tenggelam di sungai kawasan Kebun Karet Kerjo 22 Juni silam. Saat itu, korban yang masih berusia 11 tahun sedang menggembala kambingnya. Tak disangka, korban terseret arus sungai setempat. (adi)
