HMYAHYAFUAD |
“Sebab jika yang terpilih merupakan hal yang bagus, namun mempunyai kerumitan yang tinggi, dan menghabiskan banyak anggaran, tentunya juga tidak ideal. Kalau terlalu mahal, nanti bisa jadi anggarannya malah tidak disetujui oleh DPR. Jadi desain tugu lawet yang terpilih nanti merupakan yang paling bagus dan murah,” kata Yahya Fuad pada acara presentasi lima nominator peserta sayembara City Branding Kebumen (CBK) yang digelar di Ruang Jatijajar Pendopo Rumah Dinas Bupati, Minggu (27/11).
Selain Yahya Fuad, hadir pada acara tersebut, Wakil Ketua DPRD Kebumen Miftahul Ulum, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kebumen Drs Hery Setyanto dan Rektor IANU Kebumen Dr Imam Satibi SAg MPdI.
Dalam acara ini, lima nominator peserta sayembara City Branding Kebumen (CBK) mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan logo dan tagline kabupaten berselogan Beriman ini. Adapun peserta yang masuk nominator masing-masing, Titi Maryati dan Arif Kurniawan dengan tagline “Kebumen Agrocity Of Java”, Fahmi Kurniawan dengan tagline “Kebumen Pancen Maen”, dan Muhammad Choerul Anam dengan tagline “Kebumen Permata Jawa”.
Sedangkan dua nominator lainnya yakni Acep Ikbal dengan tagline “Kebumen Panjer Ing Bhumi” dan Muhammad Yasir Ali dengan tagline “Kebumen The Real Experience”. Semua logo dan tagline yang dibuat mempunyai nilai filosofis masing-masing. Bentuk, warna dan bentuk huruf juga mempunyai nilai filosofis yang diambil dari budaya, sejarah maupun agrobisnis. Masing-masing peserta berusaha menampilkan karya terbaiknya di hadapan empat juri, yakni Pietra Suwita, Sigit Tri Prabowo, Wardopo, dan Achmad Marjuki.
Kepada para nominator tersebut, Yahya Fuad menyampaikan ucapan selamat. Pasalnya, untuk sampai ke tahap ini, mereka harus mengalahkan total 88 peserta yang mengikuti sayembara city branding Kebumen. Baik tagline, logo maupun desain Tugu Lawet. "Siapapun yang terpilih nantinya akan menjadi hal yang sangat membanggakan, baik itu untuk Kebumen, maupun peserta yang terpilih," ujar Yahya Fuad.
Salah satu juri, Achmad Marzoeki atau biasa disapa Kang Juki mengatakan, logo dan tagline dari para nominator mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. “Logo dan tagline ini akan digunakan untuk waktu yang lama. Maka dari itu diperlukan waktu untuk menentukan pemenangnya. Baik logo maupun tagline yang terpilih diharapkan benar-benar akan dipakai, maka dari itu perlu pengkajian mendalam,” ucapnya. (mam)