HM Yahya Fuad |
Hal itu diungkapkan Yahya Fuad, saat dimintai tanggapannya soal efektifitas program yang telah dilakukannya bersama Wakil Bupati Kebumen Yazid Mahfudz selama masa kepemimpinannya di Kebumen hampir setahun terakhir. "Sebagus apapun program, harus disertai dengan evaluasi dan kontrol terus menerus. Dan itu yang tengah kami lakukan," katanya, Selasa (8/11/2016) kemarin.
Seperti diketahui, Pemkab Kebumen telah meluncurkan sejumlah program untuk mengentaskan kemiskinan di Kebumen. Program itu antara lain, pemanfaatan CSR baik perusahaan yang melaksanakan pekerjaan dari Pemkab Kebumen maupun yang beroperasi di Kebumen. Berikutnya, Gerakan Anti Merokok. Selain itu, ada kebijakan lain dengan membuat gerakan pangan lokal one day no rice (ODNR), atau sehari tanpa nasi, dengan tujuan mengurangi konsumsi nasi dan meningkatkan keanekaragaman konsumsi pangan.
Selain itu, adanya program dibukanya akses Jalan Lingkar Utara (Jalingkut) dan terbaru program angkutan gratis bagi pelajar kurang mampu yang baru saja diluncurkan awal bulan ini. Sejauh ini, Yahya Fuad mengklaim, program-program itu berjalan dengan semestinya. Namun, itu masih harus dibarengi dengan evaluasi terus menerus.
Yahya Fuad lantas mencontohkan, program zakat bagi para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) maupun instansi via Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Kebumen. Menurutnya, ada kenaikan signifikan terkait jumlah zakat yang dihimpun dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di Baznas Kabupaten Kebumen itu. Pada awal pemerintahannya, dana zakat dari ASN baru sekitar Rp 200 juta. Jumlah itu meningkat menjadi Rp 400 juta dalam 8 bulan terakhir. Hal itu tak lepas dari upaya keras mendorong para aparatur di Kebumen dengan surat edaran bupati. "Selain itu, memang ada semangat berzakat di kalangan PNS," katanya.
Namun demikian, Yahya Fuad menyadari, kenaikan tersebut masih jauh dari potensi zakat ASN, yang mencapai Rp 1,2 miliar. Dia meminta ASN yang belum membayar zakat agar mulai bulan depan membayar zakatnya melalui Baznas Kabupaten Kebumen. "Ini masih jauh dari potensi. Kalau kita lihat ini kan baru sekitar sepertiganya dari potensi zakat yang ada," kata bupati.
Pihaknya, menargetkan dua per tiga dari potensi zakat ASN dapat disalurkan melalui Baznas Kabupaten Kebumen. "Kita nggak muluk-muluk, cukup dua per tiganya saja dibayar melalui Baznas. Selebihnya biar mereka zakat di lingkungan masing-masing. Maka ini akan sangat membantu untuk mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Kebumen," imbuhnya.
Begitupun soal pembangunan di Jalan Lingkar Utara, Bupati mengatakan butuh upaya terus menerus dan pendekatan kepada masyarakat agar mereka menyadari arti pentingnya upaya pembangunan infrastruktur yang diharapkan akan meningkatkan perekonomian masyarakat Kebumen. Dan, setidaknya hal itu sudah mulai berjalan dan diterget selesai 2018 mendatang.
Mengenai adanya belum adanya payung hukum pada sejumlah program, Bupati mengatakan akan segera dibuat. "untuk Gerakan Anti Merokok akan segera dibuatkan Perdanya dalam waktu dekat," ujarnya.(cah)