• Berita Terkini

    Minggu, 04 Desember 2016

    53 Kader NU Ikuti Pelatihan Kader

    sudarno ahmad/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Sebanyak 53 kader Nahdhatul Ulama mengikuti Pendidikan Kader Penggerak Nahdhatul Ulama (PKPNU) angkatan pertama di Majelis Taklim Hidayatus Sa'adah Desa Wonosari, Kecamatan Kebumen, kemarin. Pendidikan ini dimaksudkan untuk melahirkan kader tangguh NU yang menyebarkan budi pekerti luhur yang diajarkan Islam.

    Ketua Tanfidziah Majelis Wakil Cabang NU Kecamatan Kebumen, Kiai Ghufron Ghozali, mengatakan pelatihan selama dua hari kemarin diikuti oleh masing-masing perwakilan desa se Kecamatan Kebumen. "Setiap ranting atau desa mengirimkan wakilnya dua orang," kata Kiai Ghufron, kepada Kebumen Ekspres, Rabu (30/11/2016).

    Menurutnya, PKPNU ini merupakan langkah konkret bagi NU untuk mencetak kader-kader NU yang berkualitas dan mampu untuk memahami tatakelola organisasi dengan baik dan benar. Hal ini sebagai modal untuk mengembangkan NU agar menjadi organisasi yang berdaya guna. Selain itu juga sebagai upaya mengkader para calon pimpinan NU melalui kegiatan yang terarah dan terukur. "Supaya bisa memberikan manfaat dan dampak positif bagi perkembangan NU ke depan. Karena kemajuan NU ke depan juga berada di tangan para pengurus dan kader-kader muda NU," ujarnya, kemarin.

    Dia menjelaskan, tujuan lainnya dari kegiatan tersebut untuk memberikan wawasan pengetahuan yang mendalam tentang pemahaman Ahlus sunah wal Jamaah (Aswaja), keorganisasian, wawasan global, spiritual, serta penguatan tentang maraknya bahaya radikalisme, fundamentalisme. "Kaderisasi adalah salah satu hal terpenting dalam proses pengembangan organisasi. Tanpa kaderisasi, organisasi bertumbuh dengan sendirinya tanpa adanya kepahaman yang sama tentang visi dan misi organisasi di antara para kader," tegasnya.

    Dalam kegiatan ini para peserta dibekali kedisiplinan dan dibekali dengan berbagai materi yang mencakup aswaja dan bela negara. Para kader yang mendapat pendidikan juga berkewajiban menggerakkan NU di desanya masing-masing.

    PKPNU, tambahnya,  juga sangat penting bukan saja untuk membesarkan NU namun untuk memberikan manfaat bagi kelanggengan NKRI. "Tanpa mempertahankan NKRI dan Pancasila Aswaja akan susah tumbuh baik di Indonesia," tegasnya.

    Dia berharap, setelah kegiatan ini kader NU mampu melestarikan tradisi dan nilai-nilai perjuangan yang dilanggengkan oleh para masyayikh pendiri NU. Terlebih belakangan ini banyak bermunculan ajaran atau kelompok radikal yang mencoba menyerang ajaran-ajaran NU yang dianggap menghalang-halangi langkah dan gerakan ajarannya. Pada kesempatan itu, juga dibentuk Forum Kader Penggerak Nahdhatul Ulama (FKPNU). Forum tersebut untuk menanamkan kepada kader dan masyarakat luas bahwa NU sebagai penyangga tunggal NKRI.

    Acara tersebut ditutup dengan melakukan ziarah ke makam-makam sesepuh NU di Kebumen. Seperti makam KH Khanifudin Mahfudz di Makam Lemahlanang Desa Sumberadi. Kemudian,  Makam KH Nasichah di Wonoyoso, Makam KH Sururudiin di Gunung Pogok, Makam KH Mahfudz Chasbullah di Desa Kutosari, Makam Kiai Fadlun Zamzam di Tamanwinangun, Kebumen. Selanjutnya, Makam KH Daerobi Pekeyongan, Makam KH Margono Klirong, Makam KH Abu Sofyan Desa Jagasima, Klirong dan Makam KH Muzani Bunyamin, Bulus Kritig, Petanahan.(ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top