PURWOREJO- Rencana Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat Jenderal Sumber Daya Air yang akan membangun Bendungan Bener di Desa Guntur Kecamatan Bener bakal terealisasi pada tahun 2017. Nantinya bendungan tersebut akan menjadi bendungan tertinggi se Indonesia.
Hal itu disampaikan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) Tri Bayu Adji saat mengisi Sosialisasi Pembangunan Bendung Bener pada acara reses anggota DPRD Fraksi Golkar Rahman, di Balai Desa Limbangan, Kecamatan Bener.
"Nantinya bakal menjadi bendungan tertinggi se Indonesia. Kira-kira ketinggian 151,50 meter," ungkap Tri.
Tri menjelaskan, proses pembangunan bendungan sebenarnya direncanakan pada awal 2016. Lantaran terdapat beberapa hal yang harus diperbaiki, pembangunan belum bisa dilaksanakan di tahun 2016.
Dikatakan, melihat disain ada beberapa hal yang harus diperbaiki. Mengingat bendungan nantinya akan menampung 100 juta meter kubik tampungan air yang beratnya sama dengan 100 juta ton.
"Jadi kita harus benar-benar pastikan itu aman, kita lakukan lagi penyelidikan fondasi," imbuhnya dihadapan puluhan peserta reses dari warga Desa Limbangan, Ngelaris, Wadas, Guntur dan Penungkulan.
Pada tahun 2017, lanjutnya, proses penggarapan bendungan bakal dimulai dengan mengurus ijin kontruksi, pembebasan lahan, dan jalan kerja. Pada tahun selanjutnya, baru akan dimulai konsentrasi pembangunan materil bendungan.
Tri menjelaskan, nantinya bendungan akan menciptakan berbagai manfaat. Diantaranya, pengembangan lahan baru seluas 1.940 Ha untuk irigasi sawah, menambah pasokan air bersih di 4 Kabupaten yakni, Purworejo, Wononosobo, Kebumen dan Kulonprogo, PLTA dengan kekuatan 6 mega watt, konservasi dan sektor pariwisata.
"Semoga proses bisa dipercepat, kita sedang menargetkan proses AMDAL segera selesai, target selesai ditahun 2023, namun akan kita coba percepat," kata Tri.
Sementara itu, Rahman yang juga sekertaris komisi C DPRD Kabupaten Purworejo dalam sambutanya menyebutkan, banyak pertanyaan dari masyarakat diwilayah pemilihanya dilontarkan kepada dirinya terkait proses pembangunan bendungan Bener.
"Banyak yang menanyakan kepada saya, lalu saya kordinasi dengan Bapeda, Dinas SDA ESDM Purworejo untuk sosialisasi kepada masyarakat terdampak bendungan," katanya.
Dirinya berkomitmen, melalu kegiatan ini, pihaknya akan menyerap dan memperjuangkan aspirasi masyarakat agar benar-benar bisa diakomodir oleh pemerintah. "Apa yang menjadi aspirasi pada kegiatan hari ini akan kita perjuangkan," tandasnya. (ndi)
Hal itu disampaikan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) Tri Bayu Adji saat mengisi Sosialisasi Pembangunan Bendung Bener pada acara reses anggota DPRD Fraksi Golkar Rahman, di Balai Desa Limbangan, Kecamatan Bener.
"Nantinya bakal menjadi bendungan tertinggi se Indonesia. Kira-kira ketinggian 151,50 meter," ungkap Tri.
Tri menjelaskan, proses pembangunan bendungan sebenarnya direncanakan pada awal 2016. Lantaran terdapat beberapa hal yang harus diperbaiki, pembangunan belum bisa dilaksanakan di tahun 2016.
Dikatakan, melihat disain ada beberapa hal yang harus diperbaiki. Mengingat bendungan nantinya akan menampung 100 juta meter kubik tampungan air yang beratnya sama dengan 100 juta ton.
"Jadi kita harus benar-benar pastikan itu aman, kita lakukan lagi penyelidikan fondasi," imbuhnya dihadapan puluhan peserta reses dari warga Desa Limbangan, Ngelaris, Wadas, Guntur dan Penungkulan.
Pada tahun 2017, lanjutnya, proses penggarapan bendungan bakal dimulai dengan mengurus ijin kontruksi, pembebasan lahan, dan jalan kerja. Pada tahun selanjutnya, baru akan dimulai konsentrasi pembangunan materil bendungan.
Tri menjelaskan, nantinya bendungan akan menciptakan berbagai manfaat. Diantaranya, pengembangan lahan baru seluas 1.940 Ha untuk irigasi sawah, menambah pasokan air bersih di 4 Kabupaten yakni, Purworejo, Wononosobo, Kebumen dan Kulonprogo, PLTA dengan kekuatan 6 mega watt, konservasi dan sektor pariwisata.
"Semoga proses bisa dipercepat, kita sedang menargetkan proses AMDAL segera selesai, target selesai ditahun 2023, namun akan kita coba percepat," kata Tri.
Sementara itu, Rahman yang juga sekertaris komisi C DPRD Kabupaten Purworejo dalam sambutanya menyebutkan, banyak pertanyaan dari masyarakat diwilayah pemilihanya dilontarkan kepada dirinya terkait proses pembangunan bendungan Bener.
"Banyak yang menanyakan kepada saya, lalu saya kordinasi dengan Bapeda, Dinas SDA ESDM Purworejo untuk sosialisasi kepada masyarakat terdampak bendungan," katanya.
Dirinya berkomitmen, melalu kegiatan ini, pihaknya akan menyerap dan memperjuangkan aspirasi masyarakat agar benar-benar bisa diakomodir oleh pemerintah. "Apa yang menjadi aspirasi pada kegiatan hari ini akan kita perjuangkan," tandasnya. (ndi)