PEKALONGAN - Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi mendapatkan undangan khusus ke Korea untuk mempresentasikan secara langsung terkait pengelolaan kawasan hutan Petungkriyono. Hal ini menyusul sambutan positif dari beberapa pihak di luar negeri usai mengenalkan Petungkriyono dalam acara “Diplomat Friendly Gathering Night” di Jakarta akhir September lalu.
Dalam kunjungannya ke Korea itu, bupati bakal mempresentasikan secara langsung terkait Petungkriyono.
"Saya bersama rombongan dari Jakarta, Minggu besok (4/12) akan bertolak ke Korea. Saya mendapat undangan untuk datang ke sana dan mempresentasikan Petungkriyono," kata Asip saat ditemui di rumah dinasnya, kemarin (2/12).
Asip menuturkan, kedatangannya ke negeri gingseng itu sebagai tindak lanjut dari acara pertemuan Duta Besar di Jakarta beberapa waktu lalu. Dari hasil presentasi yang disampaikan mendapat sambutan baik dari beberapa negara, diantaranya adalah Korea.
"Setelah presentasi pada pertemuan duta besar di Jakarta akhir September lalu, ternyata mendapat tanggapan cukup bagus dan beberapa negara menyatakan ketertarikannya untuk membantu pengelolaan Petungkriyono. Sekarang ini Korea yang mengundang kita," jelasnya.
Upaya melakukan pengelolaan kawasan hutan Petungkriyono sebagai wahana pendidikan, penilitian, pariwisata dan rumah singgah, menurutnya, sudah dilakukan melalui berbagai kegiatan. Diantaranya adalah Indonesia Forestry Summit, forum duta besar dan sebagainya.
Dikatakan, Petungkriyono dinilai memiliki potensi sangat luar biasa sebagai hutan purba dan merupakan satu-satunya paru-paru Pulau Jawa. Sehingga sangat menarik untuk dikembangkan dalam berbagai kegiatan, tidak hanya panorama alam untuk pariwisata, melainkan habitat di dalamnya juga bisa dijadikan sebagai wahana pendidikan, penelitian serta konservasi flora dan fauna.
"Selain mempunyai panorama alam yang luar biasa, Petungkriyono juga memiliki potensi air terjun dan pesona alam lainnya. Tidak hanya itu, satwa langka yakni Owa Jawa, serta satwa liar lainnya juga terdapat di hutan ini. Untuk itu, nanti akan dibuatkan tempat konservasi untuk satwa liar dan tanaman dengan berbagai jenis, termasuk produk kopi arabika terkenal," ungkap Asip.
Oleh karena itu, lanjut dia, ia akan memanfaatkan secara maksimal kesempatan melakukan presentasi di Korea ini. Sehingga dapat memperoleh ilmu serta bantuan pengelolaan dari tenaga-tenaga ahli luar negeri yang memiliki pengalaman skala internasional. (ya
Dalam kunjungannya ke Korea itu, bupati bakal mempresentasikan secara langsung terkait Petungkriyono.
"Saya bersama rombongan dari Jakarta, Minggu besok (4/12) akan bertolak ke Korea. Saya mendapat undangan untuk datang ke sana dan mempresentasikan Petungkriyono," kata Asip saat ditemui di rumah dinasnya, kemarin (2/12).
Asip menuturkan, kedatangannya ke negeri gingseng itu sebagai tindak lanjut dari acara pertemuan Duta Besar di Jakarta beberapa waktu lalu. Dari hasil presentasi yang disampaikan mendapat sambutan baik dari beberapa negara, diantaranya adalah Korea.
"Setelah presentasi pada pertemuan duta besar di Jakarta akhir September lalu, ternyata mendapat tanggapan cukup bagus dan beberapa negara menyatakan ketertarikannya untuk membantu pengelolaan Petungkriyono. Sekarang ini Korea yang mengundang kita," jelasnya.
Upaya melakukan pengelolaan kawasan hutan Petungkriyono sebagai wahana pendidikan, penilitian, pariwisata dan rumah singgah, menurutnya, sudah dilakukan melalui berbagai kegiatan. Diantaranya adalah Indonesia Forestry Summit, forum duta besar dan sebagainya.
Dikatakan, Petungkriyono dinilai memiliki potensi sangat luar biasa sebagai hutan purba dan merupakan satu-satunya paru-paru Pulau Jawa. Sehingga sangat menarik untuk dikembangkan dalam berbagai kegiatan, tidak hanya panorama alam untuk pariwisata, melainkan habitat di dalamnya juga bisa dijadikan sebagai wahana pendidikan, penelitian serta konservasi flora dan fauna.
"Selain mempunyai panorama alam yang luar biasa, Petungkriyono juga memiliki potensi air terjun dan pesona alam lainnya. Tidak hanya itu, satwa langka yakni Owa Jawa, serta satwa liar lainnya juga terdapat di hutan ini. Untuk itu, nanti akan dibuatkan tempat konservasi untuk satwa liar dan tanaman dengan berbagai jenis, termasuk produk kopi arabika terkenal," ungkap Asip.
Oleh karena itu, lanjut dia, ia akan memanfaatkan secara maksimal kesempatan melakukan presentasi di Korea ini. Sehingga dapat memperoleh ilmu serta bantuan pengelolaan dari tenaga-tenaga ahli luar negeri yang memiliki pengalaman skala internasional. (ya