ISWARA BAGUS NOVIANTO/RADAR SOLO |
ini agar tidak semakin membikin khawatir pedagang yang ada di Klewer.
Wakil Ketua DPRD Solo Umar Hasyim menilai, pekerjaan proyek pasar sandang molor ini cukup berdampak. Terutama dampak psikologis bagi pedagang yang sampai saat ini menanti selesainya pembangunan. ”Tentunya pedagang berharap agar pembangunan segera selesai. Apalagi pascakebakaran, pedagang sangat menantikan pasar bisa segera ditempati,” katanya kemarin (26/12).
Perpanjangan waktu yang dilakukan pihak pelaksana dinilai bisa memicu kekhawatiran yang lebih besar. Terlebih musibah kebakaran yang terjadi akhir Desember 2014 itu menjadi pukulan berat bagi ribuan warga. Selama satu tahun pedagang harus menempatikios darurat di Alun-Alun Utara (Alut).
Desakan segera menyelesaikan proyek ini ditujukan kepada rekanan. Sebab kalau molor terus berdampak pada nasib pedagang ”Bukan masalah pinalti ataupun kerugian materi. Justru yang paling penting adalah menyelesaikan tepat waktu agar pedagang bisa merasa lega. Sebab ketika proyek tidak kunjung selesai, hal ini bisa menjadi beban moril tersendiri bagi pedagang yang menantikan pasar segera ditempati,” tandasnya.
Anggota Komisi III DPRD Solo Suharsono menilai kontrak kerja sudah diatur mengenai klausul hingga konsekuensi. Untuk itu, rekanan layak mendapat sanksi tegas seperti pemberian penalti sesuai dengan kontrak yang telah disepakati. ''Kalau belum selesai harus ada penalti. Hukum harus ditegakan dalam masalah ini,'' timpal politikus PDI Perjuangan ini.
Hal senada ditegaskan Wakil Ketua Komisi III DPRD Solo Sugeng Riyanto. Menurutnya, hadiah penalti bagi pelaksana proyek patut dujatuhkan sesuai dengan aturan yang berlaku. ”Karena apa? Semua kendala sudah diantisipasi. Sekarang harus diupayakan selesai secepatnya, meski molor,'' tandasnya. (vit/un)