ilustrasi |
Sigit kakak korban mengatakan, pagi itu, 24 Oktober 2016, Tia diantar berangkat sekolah oleh salah satu kakaknya. Tia, sapaan akrabnya, diantar dari Pabuaran sampai Terminal Bus Bulupitu.
"Waktu itu tidak ada sesuatu yang mencurigakan sama sekali, seperti biasa Tia diantar berangkat sekolah dari rumah di Pabuaran sampai terminal, dan berangkat naik bus ke sekolahannya di SMP PGRI Kalibagor," terangnya.
Menurut Sigit, kakak sulung Tia, setelah adiknya diantar sampai ke terminal oleh salah satu adiknya lagi, Tia ditinggal di terminal. Seperti biasa, Tia ditinggal dan siangnya dijemput ke sekolahan.
"Namun, ketika dijemput ke sekolahnya, Tia tidak terlihat di antara anak-anak sekolah lainnya, ditungguin berjam-jam juga tidak kunjung muncul," tuturnya.
Mulai khawatir, kakak Tia pun menanyakan ke pihak sekolah tentang keberadaan Tia. Betapa terkejutnya, para guru menyatakan hari itu Tia tidak masuk sekolah tanpa keterangan.
"Mendengar jawaban pihak sekolah, keluarga pun bertanya kepada teman-teman sekolah Tia. Namun, mereka juga menyatakan hal serupa, hari itu Tia tidak berangkat," ungkapnya.
Sigit menuturkan, selama ini Tia tinggal bersama ibu kandungnya dan kakak-kakaknya di Pabuaran. Sedangkan ayah Tia, berada di Karawang.
"Kami sudah menghubungi keluarga di Karawang, namun Tia juga tidak di sana, justru mereka syok dan datang ke Purwokerto ikut bersama-sama mencari Tia," jelasnya.
Sigit meyakini Tia masih berada di Purwokerto. Hal itu disebabkan, beberapa orang yang mengenal Tia, ada yang melihat adiknya itu ada di wilayah Purwokerto.
"Ada yang pernah lihat, ketika Tia dipanggil, justru lari," ujarnya.
Menurutnya, selana ini Tia tidak memiliki masalah dengan keluarga. Dengan teman-temannya, Tia juga tidak ada masalah serius.
"Mungkin saya kira Tia ini korban salah pilih teman, akhirnya Tia menjadi seperti ini, satu bulan lebih meninggalkan rumah tanpa kabar," imbuhnya.
Kejadian tersebut, sudah dilaporkan pihak keluarga ke kantor kepolisian, dan secepatnya akan melapor ke Mapolres Banyumas. Keluarga berharap, Tia cepat ditemukan dan kembali ke pelukan ibunya.
Kapolsek Kalibagor AKP Agus Bowo Astoto SH menyatakan, pihaknya sudah menerima laporan adanya peristiwa tersebut. Namun, kepolisian akan berusaha mencari keberadaan Tia.
"Laporan sudah masuk sekitar dua minggu yang lalu, dia sekolah di SMP PGRI Kalibagor dan merupakan siswa pindahan dari SMP Baturraden. Sejauh ini, kepolisian sudah berusaha mencari keberadaan Tia, namun belum menemukannya, kami juga belum menemukan inikasi tindakan kriminal yang dialami Tia," tuturnya. (mif)