agus/radarbms |
Kepala Desa Banjarparakan Yuningsih mengatakan, untuk mengatasi jalan ambles warga sekitar lokasi membuat tiang pancang dengan bambu supaya tidak meluas. Pelaksanaan kerja bakti dilakukan setelah intensitas hujan yang tinggi dan mengancam rumah dan warga was-was.
"Karena retakan makin luas, warga membuat tiang pancang dengan bambu untuk mengantisipasi meluasnya retakan tanah. Karena dikhawatirkan jika tidak dilakukan penanganan akan meluas sampai ke pemukiman penduduk dan bisa memutus jalan desa,"jelas Yuningsih, Minggu (4/12).
Dengan kejadian tersebut, jalan sepanjang 50 meter yang akan di aspal karena kondisi jalan retak. Pihaknya juga sudah melaporkan ke dinas terkait untuk penanganan jalan tersebut supaya bisa segera diperbaiki. "Semoga segera ditangani dan warga juga sudah mulai menangani sementara dengan membuat tiang pancang dengan bambu,"jelasnya.
Sementara itu, di Desa Sawangan Kecamatan Ajibarang tepatnya di grumbul Gualangu, jalan desa kembali ambles di RT 4 RW 5 yang berada di perkarangan rumah warga bernama Saminah (70). Akibatnya jalan desa menjadi terancam longsor dan pekarangan rumah warga juga terancam.
Kepala Desa Sawangan Karsim AM mengatakan, sebelum longsor pada Minggu (4/12) sebelumnya juga terjadi tanah longsor yang mengancam jalan desa dan rumah warga. Untuk sementara pada longsoran terbaru warga sudah memasang tanda peringatan.
"Dua titik tanah longsor terjadi di Gualangu dan kondisinya menyebabkan jalan desa terancam putus. Untuk sementara jalan desa tidak bisa lalui kendaraan roda empat. Kami himbau peada warga sekitar lokasi supaya tetap waspada,"himbaunya. (gus)