Solikah ambar pratiwi |
Kepala Desa Blondo, Suharto Udi mengatakan, rasa toleransi dan persatuan perlu terus dipupuk dan ditanamkan dalam diri warga sehingga tidak pudar.
"Melalui kegiatan khitanan massal ini, diharapkan masyarakat bisa selalu bersemangat dalam menjaga persatuan dan kesatuan. Hal itu sesuai dengan tema yang kita angkat, yakni Bersatu Kita Bisa," ujar Suharto, di sela-sela kegiatan kemarin.
Dia mengatakan, khitanan massal kemarin dilaksanakan dalam rangka peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW. Terdapat sebanyak 15 anak dari Desa Blondo dan sekitar yang ikut dalam kegiatan tersebut.
"Jumlah peserta dari tahun ke tahun terus mengalami penambahan. Ke depan, kita akan upayakan agar kegiatan ini bisa terus berjalan setiap dua tahun sekali," ungkapnya.
Menurut Suharto, sambutan dari masyarakat Desa Blondo atas kegiatan kemarin sangat antusias. Tidak hanya dari warga muslim, namun juga non muslim.
"Semua warga sangat mendukung, tidak hanya dari segi moril namun juga materiil. Termasuk dari Pemerintah Desa Blondo juga membantu pembiayaan sebanyak 10 anak yang mengikuti khitan," terangnya.
Selain khitanan massal, kegiatan kemarin juga dimeriahkan dengan arak-arakan yang berlangsung mengelilingi Dusun Randugunting. Terdapat sedikitnya 6 RT dan 2 RW yang menampilkan 13 hasil karya berupa tandu dengan berbagai bentuk, seperti ogoh-ogoh, mobil-mobilan, hewan, dan lainnya.
"KIta juga ingin menggali potensi serta kreativitas anak remaja, khususnya di Dusun Randugunting ini, dengan melombakan arak-arakan. Penampilan terbaik akan mendapatkan piala bergilir kepala desa," katanya.
Sementara itu, salah satu warga, Kristiana mengaku mengikutkan anaknya dalam khitanan massal kemarin.
"Sebenarnya anak sudah minta dikhitan sejak Hari Raya Idul Fitri kemarin, tapi belum sempat. Kebetulan ada khitanan massal jadi diikutkan sekalian," katanya. (amb)