• Berita Terkini

    Kamis, 08 Desember 2016

    Kota Pekalongan Rintis Museum Keris

    M. AINUL ATHO'
    PEKALONGAN  - Tim verifikator artefak dari Yogyakarta dan Surakarta, melakukan verifikasi terhadap koleksi keris milik Kota Pekalongan yang selama ini disimpan di Graha Tosan Aji, Selasa (6/12). Verifikasi dilakukan sebagai tahapan dalam mewujudkan Graha Pusaka, yakni museum keris yang akan didirikan di Kota Pekalongan tahun depan. Verifikasi dilakukan terhadap sekitar 40 koleksi keris yang ada mulai dari umur, jenis keris hingga keragaman keris.

    "Memang perlu dilakukan verifikasi. Karena keris-keris ini akan dipamerkan di museum sehingga paling tidak identitas keris ini jelas sehingga masyarakat bisa belajar dan mengetahui apa saja jenis keris yang ada, motif hingga waktu pembuatannya," jelas Verifikator Keris asal Surakarta, Benny Hatmantoro.

    Menurut Benny, yang paling utama dalam verifikasi adalah perkiraan tahun pembuatan, keragaman dan jenis bilah keris. Nantinya, hasil verifikasi akan disesuaikan dengan kapasitas museum yang akan didirikan. Akan diprioritaskan keris yang waktu pembuatannya paling lama untuk dipamerkan. "Untuk di Kota Pekalongan sementara ini yang paling tua adalah pembuatan abad 12. Skeitar tahun 1.200an," tambah Benny.

    Hasil verifikasi terhadap masing-masing keris menurutnya penting sebagai bahan pembelajaran masyarakat. Saat dipamerkan nanti, masing-masing keris juga akan disertai penjelasan mulai dari waktu pembuatan dan jenis keris. "Karena yang paling penting adalah edukasi ke masyarakat bahwa keris ini adalah benda budaya dan sejarah. Tidak lagi sebagai benda klenik seperti anggapan masyarakat selama ini," kata Benny.

    Kepala Dishubparbud, Doyo Budi Wibowo menambahkan, saat ini Pemkot memang tengah merintis pembuatan museum keris di Kota Pekalongan. Selama ini, keris-keris yang sebagian besar merupakan hibah dari komunitas dan masyarakat disimpan di Graha Tosan Aji agar dapat dirawat sehingga tidak rusak.

    "Ada sekitar 40 keris hasil hibah komunitas dan masyarakat. Bagi masyarakat yang mempunyai keris tapi tidak bisa merawatnya juga bisa diserahkan kepada kami sehingga sekaligus untuk bahan pembelajaran," kata Doyo.

    Ia menyatakan, proses pembuatan museum kemungkinan akan dimulai tahun depan. Pihaknya, akan terlebih dulu mencari gedung yang akan digunakan untuk lokasi museum. "Sebenarnya sudah disiapkan gedung eks Inspektorat tapi sementara ini akan diprioritaskan untuk OPD baru. Nanti kami akan coba memetakan lagi gedung yang bisa digunakan," tambahnya.

    Keberadaan museum tersebut menurutnya akan sangat bermanfaat, terutama bagi generasi muda. Karena keris merupakan benda budaya dan sejarah yang memiliki nilai adiluhung sehingga harus dijaga dan dilestarikan bersama.(nul)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top