sudarno ahmad/ekspres |
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Kebumen, Hery Setyanto, membenarkan salah satu penyebab minimnya peserta karena hadiah yang dipersiapkan sangat kecil. Yaitu hanya Rp 10 juta. "Iya ini hadiahnya kecil, jadi banyak yang tidak tertarik. Berbeda dengan lomba city branding yang pesertanya sampai 88 peserta, lomba desain Tugu Lawet ada tiga peserta," kata Hery Setyanto, disela-sela acara presentasi pemenang sayembara city branding dan pemenang lomba desain Tugu Lawet di Ruang Jatijajar Komplek Pendopo Bupati, kemarin.
Hery Setyanto menjelaskan, karya pemenang lomba desain Tugu Lawet itu untuk mendapat konsep desain yang terbaik untuk mempercantik Tugu Lawet dan lingkungan sekitarnya. Pengembangan Tugu Lawet dilakukan untuk mewujudkan Visi Pemerintah Kabupaten Kebumen “ Bersama Menuju Masyarakat Kebumen yang Sejahtera, Unggul, Berdaya, Agamis dan Berkelanjutan.
Dia menjelaskan, keberadaan Tugu Lawet memang sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kota kebumen, karena menggambarkan semangat dan daya juang tinggi masyarakat kebumen untuk meraih kesuksesan, yang digambarkan dengan Burung Lawet, sehingga sangat wajar apabila masyarakat memberikan perhatian lebih tentang Tugu Lawet ini.
Sayembara tersebut akan melibatkan tim atau juri yang tahu dan memahami tentang sejarah kebumen, tokoh-tokoh representatif kearifan lokal kebumen. Serta ahli dibidang desain arsitektur dan city branding. "Hasil dari sayembara menjadi hak sepenuhnya pemerintah daerah yang bisa saja ditindaklanjuti dengan pengkajian yang lebih dalam melalui FGD-FGD di berbagai lapisan masyarakat," ujarnya.
Hasil dari lomba ini akan ditindaklanjuti untuk merevitalisasi Tugu Lawet. Nantinya, Pemerintah Kabupaten Kebumen ingin menghadirkan Tugu Lawet yang lebih indah, lebih berfungsi,lebih modern tanpa meninggalkan ruh tradisi dan historinya.
Sementara itu, lomba desain Tugu Lawet dimenangkan oleh Muhammad Yaser Ali-Muhammad Taufiq. Pada paparannya, Muhammad Yaser Ali, menjelaskan konsep desain revitalisasi Tugu Lawet. Yaitu, pihaknya merancang Tugu Lawet yang lebih modern dan energik dengan tetap mempertahankan keaslian bangunan. "Kita meminimalisir pembongkaran banguna eksisting," paparnya.
Selain itu, kata dia, akan menjadikan pertamanan di sekitar Tugu Lawet sebagai ruang terbuka untuk kegiatan publik dengan memberi kesan yang lebih luas dan santai. Tetapi tetap mempertimbangkan kawasan lalu lintas yang ada disampingnya. "Mengimbangi pertamanan yang lain, batas jalan sebagian akan dibuat sebuah sign age berbentuk burung lawet yang berukuran besar menghadap ke tugu. Ini seolah-olah akan terbang ke Tugu Lawet sebagai objek yang ikonik dan menarik," bebernya.
Selain paparan dari pemenang lomba desain Tugu Lawet, pada kesempatan itu juga disosilasikan citry branding Kebumen. Hadir pada acara tersebut Staf Ahli Bupati Siti Charisah, kepala SKPD dan camat se Kabupaten Kebumen.(ori).