ISTIMEWA |
TVET yang berlangsung Selasa - Minggu (6-11/12/2016), diikuti sebanyak 14 mahasiswa dari 5 perguruan tinggi di Indonesia. Yakni Politeknik Piksi Ganesha Bandung, Politeknik Dharma Patria Kebumen, Stimik Pamitran Karawang, Sties Darul Ulum Purwakarta, Akatek dan Akatel Bogor.
Pudir 3 Bidang Kerjasama dan Kemahasiswaan Polda Kebumen, Sri Wahyuningsih menyampaikan, Pendidikan Teknis Kejuruan dan Pelatihan TVET merupakan kegiatan pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan kapasitas, pengakuan kualifikasi profesional, dan integrasi industri di seluruh wilayah untuk mempromosikan sumber daya yang ada di kawasan daerah masing masing di tingkat mahasiswa.
Ajang ini diikuti para mahasiswa asal empat negara. Masing-masing Indonesia, Malaysia, Thailand dan Filipina. Untuk dapat mengikuti TVET, ada tes seleksi yang berlangsung ketat. "Dinda Puput Nurdiana menjadi satu-satunya mahasiswa asal Kebumen pada ajang yang diikuti oleh empat negara tersebut," ujarnya kemarin.
Namun demikian, menurutnya, mahasiswinya itu memang layak mendapat kesempatan tersebut. Selama ini, Dinda mahasiswi asal Desa Mangunranan Kecamatan Mirit itu dikenal sebagai mahasiswi yang pintar dan aktif di kampus. Anak pasangan suami istri Suyono-Sri Suryani itu tercatat sebagai anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Resimen Mahasiswa (menwa) bahkan kini sudah berpangkat Provost. "Selain itu, Dinda memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang mumpuni sebagai salah satu persyaratan untuk mengikuti ajang sekelas TVET," katanya.
Direktur Politeknik Dharma Patria Kebumen Khakim Fisabil berharap, ke depan akan semakin banyak mahasiswa yang dapat mengikuti ajang seperti TVET. "Dengan salah satu mahasiwa kami dapat mengikuti program ini, harapanya kedepan banyak mahasiswa lainya yang dapat berprestasi hingga manca negara," katanya.(saefur/cah)