BANJARNEGARA- Dinginnya udara pagi di desa Dieng Kulon, Banjarnegara menjadi sambutan khas di kawasan dengan ketinggian lebih dari 1800 mdpl itu. Meskipun belum banyak wisatawan yang mengetahui ada bukit lain selain Sikunir yang menawarkan Sunrise memukau, namun pihak pokdarwis setempat sudah tanggap dengan kebutuhan wisatawan.
Di salah satu bukit yang tak jauh dari pusat desa Dieng Kulon, tepatnya di sebelah utara desa, wisatawan bisa menuju ke bukit bernama Scooter. Nama yang cukup unik tersebut menurut beberapa orang karena bentuknya yang cenderung bulat seperti bagian belakang scooter. Tetapi ada pula yang berpendapat lain dan menamainya bukit Bintang. Namun bukit Scooter juga sempat tenar lantaran sering menjadi tempat untuk memotret galaksi Bimasakti saat langit cerah.
“Di bulan-bulan tertentu, terutama saat musim kemarau, banyak fotografer yang mengincar spot di Sikuter ini karena polusi cahayanya cukup minim dan mudah didaki, lebih dekat ketimbang Sikunir yang jalannya cukup sulit,” kata Agil Yanuar, salah satu pengunjung, kemarin (3/12).
Pengunjung bisa menempuh perjalanan selama kurang lebih 15 hingga 20 menit dari jalan raya dan berjalan menuju arah lahan pertanian warga. Berjarak hanya sekitar 2 km dari gerbang desa, hingga di kanan kiri akan ditemui tanaman kentang, maka bukit Scooter sudah bisa dilihat dari loket masuk.
“Untuk tariff biasanya Rp5000 dan kadang juga tidak dijaga saat hari kerja, karena kebanyakan yang ke sini saat akhir pekan. Warga juga berjualan makanan dan minuman di sepanjang jalan,” imbuh Agil.
Di puncak bukit Scooter, pengunjung bisa bersantai sambil duduk di gardu pandang. Bahkan pokdarwis setempat juga telah membangun gardu pandang tambahan yang terbuat dari bambu dan menjulan sekitar tiga meter dari puncak.
“Menurut saya, perjalanan ke Scooter lebih enak daripada ke Sikunir. Selain mudah, juga tidak terlalu ramai. Spot untuk foto-foto juga bagus sekali,” kata Anastasia, salah satu pengunjung asal Jogjakarta yang datang bersama rombongan blogger.
Selain sangat tepat untuk menikmati matahari terbit, di Scooter juga sarat dengan pemandangan khas Dieng, meliputi Candi , Telaga , dan Gunung di sekitar Dieng. Bahkan menurut pemuda setempat, Junaedi, Scooter juga sangat cocok untuk melihat matahari terbenam (Sunset)
“Dari Bukit Scooter kita bisa melihat kedua matahari terbit. Bahkan jika kondisi cuaca tidak kondusif dan berkabut , kita akan melihat awan bagaikan laut . selain itu juga dinamakan Bukit Bintang karena saat malam jika cuaca bagus , kita dapat menyaksikan banyak bintang dari bukit ini sehingga banyak orang yang menyebut fenomena bintang Bima Sakti,” ungkapnya.
Di salah satu bukit yang tak jauh dari pusat desa Dieng Kulon, tepatnya di sebelah utara desa, wisatawan bisa menuju ke bukit bernama Scooter. Nama yang cukup unik tersebut menurut beberapa orang karena bentuknya yang cenderung bulat seperti bagian belakang scooter. Tetapi ada pula yang berpendapat lain dan menamainya bukit Bintang. Namun bukit Scooter juga sempat tenar lantaran sering menjadi tempat untuk memotret galaksi Bimasakti saat langit cerah.
“Di bulan-bulan tertentu, terutama saat musim kemarau, banyak fotografer yang mengincar spot di Sikuter ini karena polusi cahayanya cukup minim dan mudah didaki, lebih dekat ketimbang Sikunir yang jalannya cukup sulit,” kata Agil Yanuar, salah satu pengunjung, kemarin (3/12).
Pengunjung bisa menempuh perjalanan selama kurang lebih 15 hingga 20 menit dari jalan raya dan berjalan menuju arah lahan pertanian warga. Berjarak hanya sekitar 2 km dari gerbang desa, hingga di kanan kiri akan ditemui tanaman kentang, maka bukit Scooter sudah bisa dilihat dari loket masuk.
“Untuk tariff biasanya Rp5000 dan kadang juga tidak dijaga saat hari kerja, karena kebanyakan yang ke sini saat akhir pekan. Warga juga berjualan makanan dan minuman di sepanjang jalan,” imbuh Agil.
Di puncak bukit Scooter, pengunjung bisa bersantai sambil duduk di gardu pandang. Bahkan pokdarwis setempat juga telah membangun gardu pandang tambahan yang terbuat dari bambu dan menjulan sekitar tiga meter dari puncak.
“Menurut saya, perjalanan ke Scooter lebih enak daripada ke Sikunir. Selain mudah, juga tidak terlalu ramai. Spot untuk foto-foto juga bagus sekali,” kata Anastasia, salah satu pengunjung asal Jogjakarta yang datang bersama rombongan blogger.
Selain sangat tepat untuk menikmati matahari terbit, di Scooter juga sarat dengan pemandangan khas Dieng, meliputi Candi , Telaga , dan Gunung di sekitar Dieng. Bahkan menurut pemuda setempat, Junaedi, Scooter juga sangat cocok untuk melihat matahari terbenam (Sunset)
“Dari Bukit Scooter kita bisa melihat kedua matahari terbit. Bahkan jika kondisi cuaca tidak kondusif dan berkabut , kita akan melihat awan bagaikan laut . selain itu juga dinamakan Bukit Bintang karena saat malam jika cuaca bagus , kita dapat menyaksikan banyak bintang dari bukit ini sehingga banyak orang yang menyebut fenomena bintang Bima Sakti,” ungkapnya.