HANOI - Beban Indonesia di second leg babak semifinal Piala AFF 2016 sejatinya cukup ringan. Ya, Boaz Solossa dan kawan-kawan hanya butuh hasil imbang untuk bisa lolos ke babak final turnamen sepak bola paling bergengsi di Asia Tenggara itu. Meski begitu, Alfred Riedl enggan menjadikan hasil seri tersebut sebagai target.
Pelatih asal Austria itu pun sudah mulai menyiapkan dua formasi berbeda yang menurutnya bisa membuka peluang Indonesia untuk memenangkan pertandingan. "Tapi, apa saja formasi itu, biarkan dia mejadi rahasia kami. Kalau saja terbongkar ke media, sama saja dengan kami bocorkan strategi kami ke pihak lawan," tandasnya.
Menurut dia, bisa saja mereka bermain dengan menggunakan pemain dan formasi yang sama seperti ketika mengalahkan Vietnam 2-1 di leg pertama. Hansamu Yama dan Manahati Lestusen yang sukses menggantikan peran Yanto Basna dan Fachruddin Wahyudi di center beck akibat akumulasi kartu kuning pun akan dipertimbangkan.
Tidak hanya itu, striker PSM Makassar, Muchlis Hadi yang selama ini bisa menghangatkan bangku cadanganpun digadang-gadang bisa menjadi tandem Boaz Solossa di lini depan bila akhirnya formasi 4-4-2 menjadi pilihan. Mengingat, Ferdinand Sinaga dan Lerby Eliandry selama ini belum mampu membantu pergerakan Boaz di lini depan.
"Dan Muchlis saat ini dalam kondisi siap untuk dimainkan kapanpun, termasuk dalam laga besok (hari ini, Red). Dia adalah peman profesional. Sama dengan pemain yang lain, dia layak mendapat kesempatan bermain," jelas pelatih asal Austria itu. "Intinya, semua pemain pengganti kami saat ini dalam kondisi ready to play," jelas Riedl.
Sayang, sejumlah formasi yang dipersiapkan oleh Alfred Riedl tersebut tidak sedikitpun bekaitan dengan strategi tim bila hasil pertandingan harus ditentukan lewat drama adu penalti. Padahal, melihat hasil pertandingan di leg pertama, potensi laga berujung dengan adu penalti sangat tinggi. Itu bila laga berujung dengan skor 2-1 untuk tuan rumah.
Ketika Riedl memberikan program latihan kepada Boaz Solossa dan kawan-kawan di kompleks My Dinh Stadium, Hanoi, pagi kemarin pun, belum ada strategi atau simulasi serta siapa yang menjadi ekseskutor bila drama adu penalt tersebut terjadii. "Iya, sampai sekarang belum ada latihan untuk eksekusi penalti. Padahal, butuh pemain berjiwa besar untuk menjalankan tugas itu," kata Bayu.
Di sisi lain, setiap pemain terlihat menikmati latihan ringan yang berlangsung selama satu jam dalam cuaca dingin di bawah 20 derajat celcius itu. "Suhu udara memang agak dingin disini tapi tidak masalah buat kita. Kami sudah siap melawan Vietnam dan akan main normal," kata Rizky Pora, salah satu winger Timnas.
Dalam perkembangan serupa, tidak ada ketegangan sedikitpun dari raut wajah penggawa Timnas. Tidak adanya program latihan di sore hari pun langsung dimanfaatkan oleh para pemain untuk hanging out. Kebanyakan dari mereka menghabiskan waktu luang itu di sejumlah pusat perbelanjaan di sekitar hotel tempat mereka menginap. (ben/acd)
Pelatih asal Austria itu pun sudah mulai menyiapkan dua formasi berbeda yang menurutnya bisa membuka peluang Indonesia untuk memenangkan pertandingan. "Tapi, apa saja formasi itu, biarkan dia mejadi rahasia kami. Kalau saja terbongkar ke media, sama saja dengan kami bocorkan strategi kami ke pihak lawan," tandasnya.
Menurut dia, bisa saja mereka bermain dengan menggunakan pemain dan formasi yang sama seperti ketika mengalahkan Vietnam 2-1 di leg pertama. Hansamu Yama dan Manahati Lestusen yang sukses menggantikan peran Yanto Basna dan Fachruddin Wahyudi di center beck akibat akumulasi kartu kuning pun akan dipertimbangkan.
Tidak hanya itu, striker PSM Makassar, Muchlis Hadi yang selama ini bisa menghangatkan bangku cadanganpun digadang-gadang bisa menjadi tandem Boaz Solossa di lini depan bila akhirnya formasi 4-4-2 menjadi pilihan. Mengingat, Ferdinand Sinaga dan Lerby Eliandry selama ini belum mampu membantu pergerakan Boaz di lini depan.
"Dan Muchlis saat ini dalam kondisi siap untuk dimainkan kapanpun, termasuk dalam laga besok (hari ini, Red). Dia adalah peman profesional. Sama dengan pemain yang lain, dia layak mendapat kesempatan bermain," jelas pelatih asal Austria itu. "Intinya, semua pemain pengganti kami saat ini dalam kondisi ready to play," jelas Riedl.
Sayang, sejumlah formasi yang dipersiapkan oleh Alfred Riedl tersebut tidak sedikitpun bekaitan dengan strategi tim bila hasil pertandingan harus ditentukan lewat drama adu penalti. Padahal, melihat hasil pertandingan di leg pertama, potensi laga berujung dengan adu penalti sangat tinggi. Itu bila laga berujung dengan skor 2-1 untuk tuan rumah.
Ketika Riedl memberikan program latihan kepada Boaz Solossa dan kawan-kawan di kompleks My Dinh Stadium, Hanoi, pagi kemarin pun, belum ada strategi atau simulasi serta siapa yang menjadi ekseskutor bila drama adu penalt tersebut terjadii. "Iya, sampai sekarang belum ada latihan untuk eksekusi penalti. Padahal, butuh pemain berjiwa besar untuk menjalankan tugas itu," kata Bayu.
Di sisi lain, setiap pemain terlihat menikmati latihan ringan yang berlangsung selama satu jam dalam cuaca dingin di bawah 20 derajat celcius itu. "Suhu udara memang agak dingin disini tapi tidak masalah buat kita. Kami sudah siap melawan Vietnam dan akan main normal," kata Rizky Pora, salah satu winger Timnas.
Dalam perkembangan serupa, tidak ada ketegangan sedikitpun dari raut wajah penggawa Timnas. Tidak adanya program latihan di sore hari pun langsung dimanfaatkan oleh para pemain untuk hanging out. Kebanyakan dari mereka menghabiskan waktu luang itu di sejumlah pusat perbelanjaan di sekitar hotel tempat mereka menginap. (ben/acd)