• Berita Terkini

    Rabu, 14 Desember 2016

    Solo bakal Terapkan Parkir Pararel

    SOLO – Tidak kurang akal, setelah rencana pembangunan gedung parkir tersendat, dinas perhubungan komunikasi dan informatika (dishubkominfo) Surakarta bakal menerapkan sistem parkir 0 derajat atau pararel di seluruh titik parkir mulai tahun depan.

    Tujuannya disebut-sebut untuk mengurai kepadatan kendaraan karena menyempitnya badan jalan akibat tergerus tempat parkir. Sistem parkir tersebut diawali di Jalan Gatot Subroto (Gatsu) dan Jalan Dr. Radjiman pada 1 Januari 2017. Menyusul Jalan Slamet Riyadi yang terdapat sekitar 125 slot parkir

    "UPTD Perparkiran sudah melakukan maping dan kajian terkait itu (gedung parkir, Red). Tapi karena belum ada anggarannya, antisipasinya seluruh titik parkir di kota Solo ditarget seluruhnya menggunakan sistem paralel," jelas Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perparkiran Dishubkominfo Surakarta M. Usman kemarin (13/12).

    Menurut dia, model parkir pararel diadopsi dari Singapura. Cara itu dinilai sebagai solusi yang paling memungkinkan mendukung kelancaran lalu lintas.
    "Kami sadar sistem ini akan mengurangi ketersediaan lahan larkir sampai 80 persen. Karena itu, masyarakat didorong memaksimalkan angkutan umum sembari dishub berupaya melancarkan proyek pembangunan lahan parkir," bebernya.

    Mengingat penurunan kapasitas lahan parkir akibat sistem parkir pararel, dishubkominfo akan memperbanyak titik parkir di pinggiran kota. Berdasar data UPTD Perparkiran, sedikitnya ada 550 titik parkir di kota Solo. Meskipun relatif cukup banyak, jumlah tersebut dinilai masih kurang. Penyebabnya, unit rumah toko (ruko) dan tempat usaha lainnya terus bertambah.

    Selain itu, per hari, jumlah kendaraan yang melintas di Kota Bengawan mencapai 3 juta unit. “Penataan parkir ini tidak semata untuk kebutuhan parkir saja. Tapi mendorong public transport," jelas dia.

    Lebih jauh dijelaskan Usman, sesuai Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2009 tentang Bangunan disebutkan, setiap bangunan atau kegiatan usaha wajib menyediakan lahan parkir 20 persen dari luas bangunan. Namun faktanya, belum semua pelaku usaha mematuhi aturan tersebut.

    Kepala Seksi Bidang Angkutan Orang Dishubkominfo Surakarta Taufiq Muhammad mengatakan, pihaknya berencana melengkapi fasilitas transportasi umum mulai dari penambahan armada dan koridor Batik Solo Trans (BST).

    "Kami susah menyiapkan 41 armada feeder (armada pengumpan, Red), 20 armada bus besar, dan 41 armada bus medium. Ada juga penambahan 20 armada bus baru. Rinciannya 13 unit bantuan tahun lalu dan 7 unit bantuan tahun ini. Untuk penambahan koridor ada 4,” urainya. (ves/wa)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top