jawapos |
Hal yang sama juga berlaku bagi keluarga Sekretaris Daerah Kebumen Adi Pandoyo. Paska ditetapkannya status tersangka terhadap Adi Pandoyo dan Petruk Basikun Mualim, Bupati Kebumen Mohammad Fuad Yahya langsung bertolak ke rumah Adi Pandoyo . Bupati yang menggunakan mobil pribadinya ditemani seorang sopir dan seorang ajudan bernama Adi, tiba di rumah Adi Pandoyo sekitar pukul 17.20 WIB. Bupati yang datang seorang diri langsung diterima isteri Adi Pandoyo, Farita Pandoyo.
Namun, saat koran ini mencoba untuk mengetuk pintu, Farita sempat membuka pintu sesaat dan langsung menutup rapat-rapat pintu rumahnya.
Begitupun bagi para tetangga Adi Pandoyo. Sejatinya, penetapan Adi Pandoyo sebagai tersangka sepertinya bukan hal yang datang secara tiba-tiba. Sebelumnya, Adi Pandoyo sudah diperiksa bahkan beberapa kali pentugas KPK melakukan penggeledahan, baik di kantor maupun di rumah prbadinya.
Namun tetap saja, saat KPK mengumumkan secara resmi penetapan Adi Pandoyo sebagai tersangka, tetangga-tetangganya terkejut. Di mata tetangganya, khususnya di Jalan Kenanga Nomor 10 Kebumen, tepatnya RT 1 RW 3 Kelurahan/Kecamatan Kebumen, Adi Pandoyo dikenal sebagai sosok yang sangat baik.
Selain bermasyarakat, Sekda Kebumen ini juga sering azan, sholat berjamaah dan dermawan. Pejabat kelahiran Wangon Banyumas 1 April 1966 ini juga gemar membantu masjid, lingkungan dan orang-orang yang membutuhkan. "Beliau juga rutin sholat berjamaah khususnya waktu Subuh dan Isya. Orangnya sangat baik, rajin berjamaah dan suka azan,” tutur Ketua RT 1 RW 3 dimana Adi Pandoyo tinggal, Abdul Rihom.
Oleh sebab itu, Rihom mengaku mereka sangat terkejut begitu mendengar Adi Pandoyo ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Pasalnya meski selama ini desas-desus tersebut acap kali didengar, bahkan rumahnya sempat digelidah, namun para tetangga tidak menyangka jika sosok Adi Pandoyo sampai terjerat kasus korupsi. “Ya saya sangat kaget, dan merasa kehilangan dia sosok yang sangat baik. Tapi mungkin itu merupakan proses hukum yang harus dijalaninya,” tutur Abdul Rohim.