KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Mengisi waktu liburan tidak harus bertandang ke obyek wisata yang merogok kocek mahal. Pilihan tepat dan bijak dalam mencari obyek wisata yang murah meriah namun menghibur diharapkan mampu menghemat uang belanja.
Di Kebumen, tepatnya di Desa Adiluhur Kecamatan Adimulyo terdapat obyek wisata Kampung Wisata Inggris Kebumen (KWIK). Di tempat wisata itu, selain murah meriah, pengunjung juga dapat berlibur berwisata sekaligus belajar Bahasa Inggris serta mengenal berbagai jenis binatang reptil.
Adapun beberapa koleksi binatang di taman reptil itu meliputi, ular jenis phyton dari berbagai ukuran, burung, buaya, kura-kura, iguana, musang, biawak, monyet dan lain sebagainya. Di tempat itu, pengunjung juga dapat berfoto dengan ulat phyton albino, burung iguana dan berbagai binatang jinak lainnya. Selain itu para pengunjung juga dapat mengikuti terapi ikan.
Taman reptil Adiluhur yang merupakan pelopor Kampung Wisata Inggris Kebumen, juga dilengkapi dengan berbagai jenis permainan anak-anak. KWIK memang menjadi wahana khusus untuk berwisata dan juga belajar Bahasa Inggris dengan mudah dan cepat. “Bagi saya, tempat wisata yang terpenting adalah aman dan menyenangkan. Anak ceria dan orang tua tenang, sebab di KWIK ini semuanya aman,” tutur Winarti (26) salah satu pengunjung asal Kelurahan Tamanwinangun Kebumen.
Menurutnya, di KWIK para pengunjung dapat mengetahui secara langsung nama-nama reptil. Selain itu, adanya interaksi langsung dengan reptil juga dapat menjadi terapi agar anak tidak takut dengan binatang terutama jenis reptil. “Awalnya anak saya sangat takut melihat ular, jangankan memegang melihat saja sudah menjerit. Namun di KWIK secara pelan-pelan anak-anak dikenalkan, sehingga tidak takut lagi, bahkan kini berani berfoto,” terangnya.
Selain menikmati sajian wisata, pengunjung juga dapat berinteraksi langsung dengan warga sekitar yang telah fasih berbahasa Inggris. Padahal mereka merupakan warga biasa seperti penjual bakso, bengkel motor, tukang pijat dan lain sebagainya. “Minimal mengetahui dulu bahwa warga biasa saja dapat berbahasa Inggris dengan baik, ini dapat menjadi motivasi bagi kita semua,” ungkapnya.
Pengelola KWIK Novanda Alim Setya Nugraha mengatakan Taman Reptil berdiri sejak tahun 2012. Ini berawal dari Wisata Taman Reptil yang dikembangkan menjadi Kampung Wisata Inggris “Cukup dengan membayar biaya Rp 7 ribu per orang, pengunjung dapat menimba ilmu tentang jenis jenis reptil dan juga bisa berinteraksi dengan menggunakan bahasa inggris dengan cepat dan mudah,” ucapnya. (mam)
Di Kebumen, tepatnya di Desa Adiluhur Kecamatan Adimulyo terdapat obyek wisata Kampung Wisata Inggris Kebumen (KWIK). Di tempat wisata itu, selain murah meriah, pengunjung juga dapat berlibur berwisata sekaligus belajar Bahasa Inggris serta mengenal berbagai jenis binatang reptil.
Adapun beberapa koleksi binatang di taman reptil itu meliputi, ular jenis phyton dari berbagai ukuran, burung, buaya, kura-kura, iguana, musang, biawak, monyet dan lain sebagainya. Di tempat itu, pengunjung juga dapat berfoto dengan ulat phyton albino, burung iguana dan berbagai binatang jinak lainnya. Selain itu para pengunjung juga dapat mengikuti terapi ikan.
Taman reptil Adiluhur yang merupakan pelopor Kampung Wisata Inggris Kebumen, juga dilengkapi dengan berbagai jenis permainan anak-anak. KWIK memang menjadi wahana khusus untuk berwisata dan juga belajar Bahasa Inggris dengan mudah dan cepat. “Bagi saya, tempat wisata yang terpenting adalah aman dan menyenangkan. Anak ceria dan orang tua tenang, sebab di KWIK ini semuanya aman,” tutur Winarti (26) salah satu pengunjung asal Kelurahan Tamanwinangun Kebumen.
Menurutnya, di KWIK para pengunjung dapat mengetahui secara langsung nama-nama reptil. Selain itu, adanya interaksi langsung dengan reptil juga dapat menjadi terapi agar anak tidak takut dengan binatang terutama jenis reptil. “Awalnya anak saya sangat takut melihat ular, jangankan memegang melihat saja sudah menjerit. Namun di KWIK secara pelan-pelan anak-anak dikenalkan, sehingga tidak takut lagi, bahkan kini berani berfoto,” terangnya.
Selain menikmati sajian wisata, pengunjung juga dapat berinteraksi langsung dengan warga sekitar yang telah fasih berbahasa Inggris. Padahal mereka merupakan warga biasa seperti penjual bakso, bengkel motor, tukang pijat dan lain sebagainya. “Minimal mengetahui dulu bahwa warga biasa saja dapat berbahasa Inggris dengan baik, ini dapat menjadi motivasi bagi kita semua,” ungkapnya.
Pengelola KWIK Novanda Alim Setya Nugraha mengatakan Taman Reptil berdiri sejak tahun 2012. Ini berawal dari Wisata Taman Reptil yang dikembangkan menjadi Kampung Wisata Inggris “Cukup dengan membayar biaya Rp 7 ribu per orang, pengunjung dapat menimba ilmu tentang jenis jenis reptil dan juga bisa berinteraksi dengan menggunakan bahasa inggris dengan cepat dan mudah,” ucapnya. (mam)