YANTONO P.S./RADAR SUKOHARJO |
Demonstrasi terjadi dua tempat berbeda, yakni di simpang tiga kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Tugu Perjuangan Kartasura, Jalan Ahmad Yani. Tuntutan yang mereka suarakan tiga hal. Yakni menolak kenaikan pajak kendaraan, BBM nonsubsidi, sampai tarif dasar listrik.
Kebijakan yang dikeluarkan itu dinilai sangat memberatkan rakyat. Seperti kenaikan pajak kendaraan mencapai 300 persen. Selain itu, tarif dasar listrik (TDL) juga mengalami kenaikan cukup siginifikan. ”Tidak ada belas kasihan pemerintah. Semuanya naik bersamaan,” koar Amirudin, koordinator lapangan (korlap) aksi.
Puluhan mahasiswa mengancam bakal menggelar aksi besar-besaran bila pemerintah tidak mengkaji kebijakan tersebut. Sebab jika tidak dikaji ulang semakin menindas rakyat kecil. ”Saat ini demo baru permulaan. Ke depan akan mengonsolidasikan untuk menggelar demo lebih besar,” beber dia.
Aksi di simpang tiga Kartasura juga menuntut hal yang sama. Dwi Aqil Setiawan, korlap aksi menolak Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2016 yang berisi kenaikan biaya kendaraan bermotor hingga tiga kali lipat. ”Belum lagi TDL naik, BBM juga naik Rp 300 per liter. Kami kira rakyat sudah menjerit. Apakah ini namanya kebijakan pro rakyat,” tandasnya.
Sementara itu, Kapolsek Kartasura AKP Demianus Palulungan mengerahkan 50 personel lebih yang dibagi dua tempat aksi. Saat menggelar aksi mahasiswa diarahkan untuk mengikuti aturan yakni tidak menghalangi pengendara jalan. ”Jangan sampai merugikan pengendara,” terangnya. (yan/un)