KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Kesuksesan Kebumen United Angels menjadi juara pada laga Liga Futsal Nusantara Putri menjadi pelecut kebangkitan olahraga di Kabupaten Kebumen. Pemkab Kebumen pun mulai mengintensifkan pembinaan kepada atlet-atlet yang selama ini masih kurang perhatian.
Bagaimana tidak, untuk anggaran pembinaan atlet pada APBD 2017 hanya dianggaran sebesar Rp 800 juta. Atau tidak ada kenaikan dari tahun sebelumnya. Tak hanya itu, anggaran sebesar itu untuk seluruh cabang olahraga termasuk diperuntukkan untuk anggaran tali asih bagi atlet-atlet yang berprestasi.
Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad, berjanji akan mempertimbangkan menambah alokasi anggaran untuk pembinaan olahraga. "Nanti pada perubahan (APBD Perubahan 2017), kalau atlet berprestasinya kita tambah lagi," kata Mohammad Yahya Fuad, didampingi Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Dispora Wisata) Kabupaten Kebumen, Azam Fatoni, di Pendopo Bupati, kemarin.
Untuk diketahui, pada tahun 2016 dialokasikan anggaran untuk tali asih atlet berprestasi sebanyak Rp 88 juta. Jumlah tersebut dibagikan kepada 194 atlet yang telah mengharumkan nama Kabupaten Kebumen.
Yahya Fuad menegaskan, Pihaknya akan terus berupaya memajukan dunia olahraga agar dapat berprestasi baik tingkat provinsi maupun nasional. "Keberhasilan Kebumen United Angels ini menjadi momentum kebangkitan olahraga Kabupaten Kebumen," tegasnya.
Azam Fatoni menambahkan, untuk pembinaan olahraga harus didukung oleh semua pihak. Termasuk pemerintah desa. Pemerintah desa yang ada di Kabupaten Kebumen pun diminta mengalokasikan anggaran untuk kepemudaan dan olahraga melalui APBDes. "Besarannya tergantung kemampuan dari masing-masing desa," kata Azam Fatoni.
Azam beralasan, hal itu perlu dilakukan menyusul selama ini anggaran yang dialokasikan melalui APBD sangat kecil. "Tentunya kita akan berkordinasi dengan dinas yang menangani desa juga," ujarnya.
Jika masing-masing desa mengalokasikan anggaran untuk kepemudaan dan olahraga maka akan banyak tumbuh bibit unggul muncul dari desa.
Tak hanya masalah anggaran, Azam Fatoni, juga meminta sebaiknya masing-masing desa memiliki satu olahraga yang diunggulkan. Seperti di Adimulyo, yang menonjol sepak bola maka itu harus dikembangkan terus menerus."Seperti program satu desa satu produk. One Village One product," tandasnya.
Untuk diketahui, selama tahun 2016 prestasi olahraga di kabupaten Kebumen cukup menjanjikan. Selain futsal, sederet prestasi juga ditorehkan cabang olahraga lain, diantaranya hockey, atletik, pencak silat, tinju, taekwondo, judo, karate, dan paralimpic.(ori)
Bagaimana tidak, untuk anggaran pembinaan atlet pada APBD 2017 hanya dianggaran sebesar Rp 800 juta. Atau tidak ada kenaikan dari tahun sebelumnya. Tak hanya itu, anggaran sebesar itu untuk seluruh cabang olahraga termasuk diperuntukkan untuk anggaran tali asih bagi atlet-atlet yang berprestasi.
Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad, berjanji akan mempertimbangkan menambah alokasi anggaran untuk pembinaan olahraga. "Nanti pada perubahan (APBD Perubahan 2017), kalau atlet berprestasinya kita tambah lagi," kata Mohammad Yahya Fuad, didampingi Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Dispora Wisata) Kabupaten Kebumen, Azam Fatoni, di Pendopo Bupati, kemarin.
Untuk diketahui, pada tahun 2016 dialokasikan anggaran untuk tali asih atlet berprestasi sebanyak Rp 88 juta. Jumlah tersebut dibagikan kepada 194 atlet yang telah mengharumkan nama Kabupaten Kebumen.
Yahya Fuad menegaskan, Pihaknya akan terus berupaya memajukan dunia olahraga agar dapat berprestasi baik tingkat provinsi maupun nasional. "Keberhasilan Kebumen United Angels ini menjadi momentum kebangkitan olahraga Kabupaten Kebumen," tegasnya.
Azam Fatoni menambahkan, untuk pembinaan olahraga harus didukung oleh semua pihak. Termasuk pemerintah desa. Pemerintah desa yang ada di Kabupaten Kebumen pun diminta mengalokasikan anggaran untuk kepemudaan dan olahraga melalui APBDes. "Besarannya tergantung kemampuan dari masing-masing desa," kata Azam Fatoni.
Azam beralasan, hal itu perlu dilakukan menyusul selama ini anggaran yang dialokasikan melalui APBD sangat kecil. "Tentunya kita akan berkordinasi dengan dinas yang menangani desa juga," ujarnya.
Jika masing-masing desa mengalokasikan anggaran untuk kepemudaan dan olahraga maka akan banyak tumbuh bibit unggul muncul dari desa.
Tak hanya masalah anggaran, Azam Fatoni, juga meminta sebaiknya masing-masing desa memiliki satu olahraga yang diunggulkan. Seperti di Adimulyo, yang menonjol sepak bola maka itu harus dikembangkan terus menerus."Seperti program satu desa satu produk. One Village One product," tandasnya.
Untuk diketahui, selama tahun 2016 prestasi olahraga di kabupaten Kebumen cukup menjanjikan. Selain futsal, sederet prestasi juga ditorehkan cabang olahraga lain, diantaranya hockey, atletik, pencak silat, tinju, taekwondo, judo, karate, dan paralimpic.(ori)