DOK. RELAWAN PATI |
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sekitar pukul 08.00 korban bersama dengan tetangganya mencari kerang dengan mengendarai perahu kecil di Sungai Kalikalong, Tayu. Setelah tiga jam mencari kerang dengan menyusuri sungai dan menuju ke laut berjarak 200 meter dari daratan, terjadi hujan deras dan angin kencang.
Pada saat hujan deras itu, datanglah ombak besar dan perahunya terbalik. Kemungkinan korban tidak memegang perahu dengan kencang sehingga ia tenggelam. Sedangkan tetangganya itu berhasil menyelamatkan diri. Tetangga korban lantas menuju ke daratan dan melaporkan hal itu kepada warga dan aparat kepolisian.
Sekitar pukul 02.00, dimulai pencarian dari tim relawan, polisi, TNI, basarnas, BPBD, dan beberapa nelayan setempat. Hingga pukul 18.00, korban belum ditemukan. Pencarian pun dihentikan sementara dan akan dilanjutkan dengan pencarian Jumat (27/1) ini.
Kades Bakalan, Dukuhseti, Muryanto menjelaskan, hingga kini pihaknya masih berada di rumah duka. Korban selama ini berprofesi sebagai pencari kerang (bukur) yang dijual di pasar. Korban mempunyai satu anak yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak (TK).
“Kedalaman muara itu sekitar 2 meter. Tidak terlalu dalam. Tapi ombak besar itu turut menghempas korban dan menjadikan korban tenggelam. Sekarang tim pencarian menghentikan aktivitasnya. Besok (hari ini, red) kembali dilaksanakan pencarian menyusuri sungai di wilayah Dukuhseti hingaa Juwana,” ungkapnya. (put)