DOK FOR RADAR PEKALONGAN |
Dalam Kunjunganya itu, istri Kapolri yang terkenal dengan kejujuranya itu disambut oleh Wakil Walikota Saelany Mahfudz, Ketua TP PKK yang juga istri Walikota Ratna Sofia, Kapolres Pekalongan Kota AKBP Enriko Sugiharto Silalahi, dan sejumlah pejabat lainya, termasuk Pengurus Majelis Perwalian rakyat (MAPERA) Kota Pekalongan.
Rombongan Merry Roeslani dan keluarga, ditemui di Wisma Tamu, Jalan Bahagia Pekalongan. Setelah dari Guest House, rombongan juga mengunjungi stadion yang diberi nama sang suami yaitu Stadion Hoegeng. Lalu perjalanan dilanjutkan ke Monumen Juang 45, yang merupakan tempat sejarah baginya yang terlibat langsung dalam peristiwa bersejarah itu.
Wakil Walikota Pekalongan H M Saelany Machfudz mengaku gembira dengan kedatangan Istri Jenderal Hoegeng dan keluarganya ke Kota Pekalongan. "Saya merasa gembira kedatangan tamu agung yang menorehkan nama besar Kota Pekalongan yaitu Ibu Merry Roeslani salah seorang pelaku pertempuran 3 Oktober kota Pekalongan, yang juga istri Mantan Kapolri Jendral Hoegoeng, semua warga mengucapkan selamat datang telah berkenan hadir," kata Saelany di sela-sela mendampingi Merry saat berkunjung ke Stadion Hoegeng.
Menurut Wakil Walikota, pemberian nama Hoegeng sebagai nama stadion belum cukup untuk memberikan penghargaan, sekaligus mengenang jasa keluarga Hoegeng. “Pemerintah bersama MAPERA saat ini sedang berusaha agar Jendral Hoegeng dijadikan Pahlawan Nasional ” tuturnya.
Bagi Saelany, Sosok Jendral Hoegeng merupakan inspirasi bagi pelaksana pengabdi Kota Pekalongan, karena dikenal orang yang jujur. “Beliau Orang jujur dan amanah, kita hendaknya mencontoh apa yg di lakukan Hoegoeng dulu, ” tegas Saelany.
Senada juga disampaikan Istri Walikota, Ratna Sofia. Ia merasa bangga dengan hadirnya keluarga Jendral Hoegeng. "Secara pribadi saya merasa gembira karena mengingatkan kembali kenangan yang indah , kita semua bangga dengan beliau yang menjadi suri tauladan bagi kita semua," tuturnya
Sambutan yang luar biasa ini disambut dengan haru oleh Merry Ruslani dan rombongan. Salah satu anak Hoegeng, Aditya Hoegeng, mengaku tak menyangka akan disambut sedemikian rupa.
"Kami tidak menyangka penyambutan sedemikian luar biasa, baik dari Pemerintah maupun Muspida. Atas nama keluarga kami mengucapkan terima kasih, semoga apa yang diberikan bapak Hoegeng bermanfaat untuk masyarakat Kota Pekalongan," bebernya.
Menurut Aditya, perjalanan ke Kota Pekalongan ialah untuk Napak Tilas sejarah bagi orang tuanya. "Almarhum bapak ternyata bukan milik keluarga saja, tetapi milik Polri dan Masyarakat kota Pekalongan," tandasnya.(nul)