MUHAMMAD HADIYAN |
Bahkan, Jokowi sendiri tak mampu menahan tawa ketika dirinya sengaja melempar pertanyaan simpel kepada para santri di pondok pesantren yang dipimpin oleh Kiai Taufiq itu. Pertanyaan yang diduga-duga oleh para audiens dilontarkan Jokowi. Sebagian mengira, pertanyaan yang akan muncul layaknya pertanyaan anak sekolah dasar.
Sebab, sebagian tidak menyangka sang presiden bakal melemparkan pertanyaan yang ditujukan untuk mengetes santri. Beberapa santri yang sebelumnya tampak berharap berkesempatan ditunjuk oleh presiden untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan.
Para santri yang ditunjuk disuruh menghafal pancasila, kemudian menyebutkan lima provinsi di luar Jawa, dan menyebutkan tujuh nama ikan laut. Jawaban dari para santri justru menimbulkan tawa gemuruh dari seluruh hadirin yang datang. Bahkan, setelah mendengar jawaban para santri, Jokowi yang awalnya senyum simpul, tetap tak bisa menahan tawa.
Pada saat awal, santri yang menerima tantangan hafal pancasila langsung memecah tawa di tempat itu. Karena santri tersebut gugup dan tidak berhasil menyebutkan pancasila dengan benar. Namun, setelah berhasil menguasai rasa gugupnya, santri tersebut bisa menyebutkan pancasila dengan baik.
Kemudian, pertanyaan kedua yakni menyebut lima provinsi di luar pulau Jawa, juga menambah kegelian semua yang hadir. Pasalnya, santri yang menjawab itu menyebutkan Provinsi Jawa Timur sebagai provinsi di luar pulau Jawa.
Namun setelah itu semua pertanyaan dari Jokowi berhasil dijawab dengan baik oleh santri-santri Ponpes At Taufiqy. Tak lama setelah itu Presiden lagsung melanjutkan kegiatan kunjungan menghadiri puncak Maulid Nabi Muhammad SAW di Gedung Kanzus Sholawat.
Sebelumnya, Presiden disambut masyarakat dari heliped Stadion Widya Manggala Krida, Kedungwuni, kemudian langsung menuju Pondok Pesantren At Taufiqy, Wonopringgo, dan melakukan silaturahmi dengan pimpinan pesantren tersebut.
Mengakhiri kunjungannya, Presiden Joko Widodo berpesan kepada santri untuk dapat mencerna secara baik dan bisa menjadi filter terhadap munculnya berita-berita bohong dan ujaran kebencian yang sekarang ini marak di sosial media.
"Saya harap, santri tidak gampang terprovokasi dan tidak mudah percaya terhadap maraknya berita-berita bohong dan ujaran kebencian yang sekarang ini sedang marak di sosial media. Santri diharapkan bisa menepis berita-berita tersebut," imbau Jokowi.
Di acara yang sama, Bupati Pekalongan Asip Kholbihi yang ikut mendampingi Presiden dalam silaturahmi di Pondok Pesantren At Taufiqy, menuturkan, pihaknya mengharapkan dengan kegiatan-kegiatan nasional di Kabupaten Pekalongan seperti Silaturahmi Nasional Ulama, TNI dan Polri yang di pusatkan di Kajen, kemudian kunjungan Presiden dapat memberikan energi positif bagi pembangunan di Kabupaten Pekalongan. Sehingga, mampu mendatangkan banyak pengembang serta investor. (yan)