ILUSTRASI |
Apes yang menimpa Romiyah berawal saat ia hendak mengecek kiriman uang anaknya di ATM Bank BNI Cabang Kebumen, Jumat (6/1) sekitar pukul 11.00 WIB.
Begitu sampai di depan BNI, mendadak ada dua pria yang memepet dan menepuk pundaknya. Bak kerbau dicocok hidungnya, seketika itu juga korban seperti hilang kesadaran dan menuruti perintah kedua pria tersebut. Termasuk saat ia diajak ke salah satu toko emas di Jl Pahlawan depan Pasar Tumenggungan Kebumen menggunakan mobil pelaku.
Menurut pengakuan korban, ada tiga pelaku, dua laki-laki dan satu perempuan yang ada di dalam mobil. "Korban dibawa ke toko emas untuk membeli perhiasan," ujar Kapolres Kebumen AKBP Alpen SH SIK MH melalui Kapolsek Kota Iptu Mardi SH kepada wartawan, Senin (9/1/2017) di ruang kerjanya.
Mardi menuturkan, awalnya pelaku meminta korban membeli emas batangan produk Antam. Karena tak ada, akhirnya pelaku meminta perhiasan gelang rantai emas pres slep seberat 101,8 gram dengan harga Rp 45,810 juta. Dalam surat jual beli, perhiasan emas itu diatasnamakan Tiara dengan alamat Pekalongan.
Setelah deal, korban diminta membayar menggunakan kartu ATM miliknya. Namun, alat Electronic Data Captures (EDC) yang ada di toko emas tersebut rusak. Selanjutnya, korban yang masih dalam pengaruh gendam dibawa pelaku lagi ke ATM BNI.
Disana, korban diminta mentransfer uang sebesar Rp 50 juta ke rekening milik toko emas tersebut. Proses transfer dilakukan empat kali dengan rincian tiga kali senilai Rp 15 juta dan satu kali Rp 5 juta.
Nekatnya, pelaku dan korban kembali ke toko emas untuk mengambil uang kembalian sebesar Rp 4,190 juta. "Transaksi jual beli tak dicurigai karena prosesnya berlangsung normal sehingga pihak toko juga tak mengira jika ini adalah kasus kejahatan," kata Mardi yang kemarin didampingi Kanit Reskrim Ipda Bambang Budiyanto.
Ditambahkannya, korban selanjutnya diturunkan di Jl Kolopaking Kebumen sementara para pelaku langsung kabur. Pelaku juga membawa kartu ATM asli milik korban dan menggantinya dengan kartu ATM palsu.
Korban baru sadar jadi korban penipuan setelah sampai di rumah. Dia pun segera kembali ke ATM BNI Kebumen. Saat melihat saldo di tabungannya seketika ia pun lemas karena isinya sudah terkuras.
Terkait kasus ini, Iptu Mardi mengaku sudah memeriksa sejumlah saksi. Pihaknya juga akan memeriksa rekaman CCTV di toko emas dan di ATM BNI Kebumen.
"Aksi pelaku sebenarnya terekam saat bertransaksi di toko emas. Tapi sayangnya hanya kelihatan bagian atas kepalanya saja karena CCTV di toko emas itu hanya satu sisi saja. Namun kami akan memeriksa sejumlah CCTV lain, termasuk yang di ATM untuk mengidentifikasi para pelaku," kata Mardi disambut anggukan kepala Ipda Budi. (has)