KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Kabupaten Kebumen kini makin mengkhawatirkan. Catatan Kebumen Ekspres, di awal tahun 2017, setidaknya sudah terjadi 7 kali tindak kejahatan menonjol di Kota Beriman dengan dua korban jiwa.
Berawal dari Januari 2017 ada tiga kasus. Pada 14 Januari, pencurian disertai kekerasan dialami juragan beras H Irfangi (65) dengan kerugian mencapai Rp 30juta. Hanya berselang seminggu, 21 Januari 2017, curas kembali terjadi di Kecamatan Buluspesantren dengan korban Sugeng Wahyudi.
Kasus ini bahkan menyentak perhatian publik, lantaran pelaku menganiaya hingga tewas korban. Setelah itu pada 24 Januari juga terjadi kasus pencurian dengan kekerasan yang menimpa Sutikno (55) warga Desa Patukgawemulyo Kecamatan Mirit. Sutikno tewas dalam kejadian ini.
Memasuki Februari, persisnya tanggal 15, pencuri bermodus pecah kaca mobil beraksi di Jalan Tentara Pelajar. Pada 22 Februari, perampok menyasar kediaman Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Pejagoan H Sulkhani SAg di Desa Kemangguan Alian. Dalam aksinya, pelaku menyekap pembantu rumah korban dan berhasil membawa kabur perhiasan dan uang. Hanya berselang sehari, kawanan pencuri menyasar Toko Risha Phone Kebumen.
Terbaru, kawanan penjahat menyatroni gudang di Desa Patemon Kecamatan Gombong dan menguras uang tunai Rp 23 juta pada Minggu dini hari (26/2/2017). Dari tujuh kasus itu, Polisi baru mengungkap satu kasus di Desa Banjurpasar Kecamatan Buluspesantren pada 21 Januari 2017. Selebihnya, masih dalam penanganan pihak kepolisian.
Tak berlebihan kiranya, masyarakat meminta polisi segera mengungkap kasus yang belum terselesaikan. Tak kurang dari Bupati Kebumen, HM Yahya Fuad sudah menyatakan keprihatinannya atas gangguan Kamtibmas di Kota Beriman.
Baca juga:
(Situasi Kamtibmas Bikin Bupati Prihatin)
Kapolres Kebumen AKBP Alpen SH SIK MH melalui Kasubag Humas AKP Willy Budiyanto SH MH mengatakan, pihaknya tengah berupaya keras mengungkap sejumlah tindak kejahatan yang terjadi di Kebumen dalam beberapa waktu terakhir.
Untuk dapat segera mengungkap kasus dan menangkap pelaku, kata AKP Willy Budiyanto, Kepolisian Resor Kebumen melakukan pemetaan terhadap waktu-waktu rawanterjadi tindak pencurian. Selain waktu, pemetaan juga dilakukan pada tempat-tempat yang rawan terjadi kasus kejahatan. “Setelah itu maka jajaran kepolisian akanmelakukan patroli pada waktu dan tempat-tempat yang rawan terjadi kasus pencurian,” paparnya.
Baca juga:
(Serang Karyawan dengan Pisau, Perampok Gasak 23 Juta)
Di saat yang sama, Willy menghimbau agar warga masyarakat dapat ikut berperan serta dalam menjaga situasi keamanan baik diri sendiri dan lingkungan. Sepertimeninggalkan barang berharga saat rumah kosong, serta menggiatkan siskamling.
Bila melihat atau mengalami tindak kejahatan, kata AKP Willy, Kepolisian kini telah memiliki aplikasi Panic Button yang merupakan salah satu layanan SmilePolice Polda Jateng yang bisa dimanfaatkan masyarakat.
Aplikasi ini merupakan terobosan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Mekanismenya, pengguna hanya cukup membuka aplikasi Panic Button PoldaJateng dan mengetuk tombol SOS warga merah sebanyak tiga kali. Maka setelah itu sinyal akan diterima Command Center Polres terdekat dengan lokasi pemencet.
“Aplikasi ini sangat penting, mengingat kasus kejahatan seperti begal, pencurian , penodongan, tabrak lari, penjambretan, pelecehan dapat menimpa siap punkapan pun,” ucapnya.(mam)
Berawal dari Januari 2017 ada tiga kasus. Pada 14 Januari, pencurian disertai kekerasan dialami juragan beras H Irfangi (65) dengan kerugian mencapai Rp 30juta. Hanya berselang seminggu, 21 Januari 2017, curas kembali terjadi di Kecamatan Buluspesantren dengan korban Sugeng Wahyudi.
Kasus ini bahkan menyentak perhatian publik, lantaran pelaku menganiaya hingga tewas korban. Setelah itu pada 24 Januari juga terjadi kasus pencurian dengan kekerasan yang menimpa Sutikno (55) warga Desa Patukgawemulyo Kecamatan Mirit. Sutikno tewas dalam kejadian ini.
Memasuki Februari, persisnya tanggal 15, pencuri bermodus pecah kaca mobil beraksi di Jalan Tentara Pelajar. Pada 22 Februari, perampok menyasar kediaman Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Pejagoan H Sulkhani SAg di Desa Kemangguan Alian. Dalam aksinya, pelaku menyekap pembantu rumah korban dan berhasil membawa kabur perhiasan dan uang. Hanya berselang sehari, kawanan pencuri menyasar Toko Risha Phone Kebumen.
Terbaru, kawanan penjahat menyatroni gudang di Desa Patemon Kecamatan Gombong dan menguras uang tunai Rp 23 juta pada Minggu dini hari (26/2/2017). Dari tujuh kasus itu, Polisi baru mengungkap satu kasus di Desa Banjurpasar Kecamatan Buluspesantren pada 21 Januari 2017. Selebihnya, masih dalam penanganan pihak kepolisian.
Tak berlebihan kiranya, masyarakat meminta polisi segera mengungkap kasus yang belum terselesaikan. Tak kurang dari Bupati Kebumen, HM Yahya Fuad sudah menyatakan keprihatinannya atas gangguan Kamtibmas di Kota Beriman.
Baca juga:
(Situasi Kamtibmas Bikin Bupati Prihatin)
Kapolres Kebumen AKBP Alpen SH SIK MH melalui Kasubag Humas AKP Willy Budiyanto SH MH mengatakan, pihaknya tengah berupaya keras mengungkap sejumlah tindak kejahatan yang terjadi di Kebumen dalam beberapa waktu terakhir.
Untuk dapat segera mengungkap kasus dan menangkap pelaku, kata AKP Willy Budiyanto, Kepolisian Resor Kebumen melakukan pemetaan terhadap waktu-waktu rawanterjadi tindak pencurian. Selain waktu, pemetaan juga dilakukan pada tempat-tempat yang rawan terjadi kasus kejahatan. “Setelah itu maka jajaran kepolisian akanmelakukan patroli pada waktu dan tempat-tempat yang rawan terjadi kasus pencurian,” paparnya.
Baca juga:
(Serang Karyawan dengan Pisau, Perampok Gasak 23 Juta)
Di saat yang sama, Willy menghimbau agar warga masyarakat dapat ikut berperan serta dalam menjaga situasi keamanan baik diri sendiri dan lingkungan. Sepertimeninggalkan barang berharga saat rumah kosong, serta menggiatkan siskamling.
Bila melihat atau mengalami tindak kejahatan, kata AKP Willy, Kepolisian kini telah memiliki aplikasi Panic Button yang merupakan salah satu layanan SmilePolice Polda Jateng yang bisa dimanfaatkan masyarakat.
Aplikasi ini merupakan terobosan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Mekanismenya, pengguna hanya cukup membuka aplikasi Panic Button PoldaJateng dan mengetuk tombol SOS warga merah sebanyak tiga kali. Maka setelah itu sinyal akan diterima Command Center Polres terdekat dengan lokasi pemencet.
“Aplikasi ini sangat penting, mengingat kasus kejahatan seperti begal, pencurian , penodongan, tabrak lari, penjambretan, pelecehan dapat menimpa siap punkapan pun,” ucapnya.(mam)