VP Corporate Communication Garuda Indonesia Benny S. Butarbutar mengatakan, insiden itu terjadi akibat hujan deras yang membuat landasan menjadi licin. Kondisi tersebut menyebabkan pesawat slip saat mendarat pada pukul 19.41 WIB. Pesawat sendiri lepas landas dari Jakarta pada pukul 18.20 WIB. ”Saat mendarat, landasan licin akibat cuaca buruk dan hujan deras di Bandara Adi Sutjipto Jogjakarta, sehingga mengakibatkan pesawat slip,” ujarnya kemarin (1/2).
Benny memastikan, tak ada korban luka dalam insiden itu. Seluruh penumpang yang berjumlah 123 orang, terdiri atas 119 dewasa dan empat bayi, berada dalam kondisi selamat tidak alami cidera. Mereka telah dievakuasi dan berada di dalam Bandara Adisutjipto. ”Kondisi lima awak kabin dan dua awak kokpit dipastikan juga selamat,” ungkapnya.
Saat ini, pesawat Boeing 737-800NG dengan nomor registrasi PK-GNK tersebut masih dalam proses evakuasi. Pesawat akan ditarik dari sisi landasan menuju ke areal parkir pesawat. ”Garuda Indonesia akan terus memonitor proses evakuasi tersebut hingga selesai,” tuturnya.
Akibat insiden yang terjadi, Bandara Adi Sutjipto Jogjakarta ditutup sementara. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah mengeluarkan Notice to Airman (Notam) No B0740/17 terkait penutupan bandara mulai pukul 20.06- 23.00 WIB. ”Penutupan bandara terkait evakuasi pesawat Garuda Indonesia yang mengalami insiden di runway 09/27,” ujar Kepala Bagian Kerja Sama dan Humas Ditjen Perhubungan Udara Agoes Subagio.
Dia meminta, Garuda Indonesia beserta maskapai lain dan pengelola bandara memberikan layanan sebaik-baiknya terhadap penumpang yang terdampak. Layanan harus sesuai dengan peraturan yang berlaku. Disinggung soal penyebab insiden, Agoes enggan berspekulasi. Dia mengatakan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya pada KNKT dalam melakukan investigasi insiden over shoot pesawat yang diterbangkan Capt Rio Kurnia bersama Flight Officer Aulia Riyani. ”Kita tunggu investigasi tim KNKT,” tandasnya.
Komandan Lanud Adisutjipto Marsma TNI Novyan Samyoga mengungkapkan, penumpang yang menaiki pesawat jenis B-737 NG berjumlah 119 orang terdiri dari 115 dewasa dan empat anak-anak. Sedangkan kru pesawat terdiri dari lima awak kabin serta Capt Rio Kurnia dan Fo Aulia Riyani.
”Lokasi tergelincir sekitar 700 meter dari runway 27 atau 1.500 meter lokasi landing pertama,” ungkapnya dalam jumpa pers tadi malam di Concordia Lounge Bandara Adisutjipto.
General Manager Bandara Adisutjipto Agus Pandu Purnama menambahkan, bandara bandara ditutup sampai proses evakuasi selesai. Saat ini posisi pesawat masih berada di lokasi tergelincir. Karena masih menunggu peralatan datang dari Surabaya. ”Penumpang Garuda sudah cek kesehatan di KKP,” ungkapnya.
Saat ini, lanjutnya, ada beberapa penerbangan yang tertunda. ”Kami sudah koordinasi dengan pihak airlines untuk mencarikan penginapan bagi penumpang yang delay,” jelasnya.
Akibat pesawat yang tergelincir dan cuaca yang kurang bersahabat, empat penerbangan tidak bisa take-off. Bandara Adisutjipto ditutup sementara dan dialihkan ke Bandara Adisoemarmo Solo.
Menurut Manajer Teknik Bandara Adi Soemarmo Bambang Eko, setelah peristiwa itu memang beberapa pesawat dialihkan ke Solo. Namun, karena kondisi cuaca yang juga tidak bersahabat sementara diarahkan ke Semarang dan Surabaya. Disamping itu, juga karena keterbatasan kapasitas apron. Saat ini apron di sana penuh dengan pesawat yang menginap. Ditambah ada airbus yang melayani umrah ke Jeddah besok pagi (hari ini).
”Memang ada pengalihan ke sini. Namun karena Solo juga hujan gede, sementara divert ke Surabaya dan Semarang. Meski begitu, dengan kejadian ini, Adisoemarmo siap dan standby bila ada divert ke Solo,” tandasnya. (riz/tom/sky/ila)
