ILUSTRASI |
Kemarin (27/2) Duta Besar Arab Saudi Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi bertemu dengan Wakapolri Komjen Syafruddin untuk membahas soal pengamanan kegiatan kunjungan Raja Salman.
Ditemui setelah pertemuan tersebut, Wakapolri menuturkan bahwa 10 ribu personil itu akan dikerahkan pada tiga posisi. Yakni, Jakarta, Bogor dan Bali. ”Dalam pembahasan tadi, sudah saya jelaskan secara mendetail pada dua besar,” ungkapnya.
Rencananya, sekitar dua ribu personil akan mengamankan di Jakarta. Lalu, 2.500 personil diplot mengamankan di Bogor dan lebih dari 5 ribu personil akan mengamankan kunjungan Raja Salman di Pulau Dewata tersebut. ”Pengamanan sudah dibagi dalam beberapa ring,” ungkap jenderal dengan tiga bintang di pundak tersebut.
Sementara Duta Besar Arab Saudi Osama menuturkan, pembicaraan ini hanya seputar pengamanan Raja. Urusan keamanan raja itu sangat penting. ”Dengan pengalaman saya sebagai atase militer di Indonesia, saya percaya dengan pengamanan di Indonesia,” jelasnya.
Osama juga menyinggung terkait kejadian aksi teror di Bandung yang baru saja terjadi. Menurutnya, kemampuan kepolisian Indonesia makin diakui karena mampu menangani teror hanya dalam waktu kurang dari dua jam.
”Karena itu saya jadi lebih yakin, kedatangan raja akan mampu diamankan kepolisian Indonesia. Tidak perlu lagi diragukan soal pengamanannya,” ungkapnya dalam konferensi pers.
Sementara Kadivhumas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar mengungkapkan, agar aksi teror tidak terjadi saat adanya kunjungan Raja Salman, maka pengamanan akan diutamakan untuk deteksi dini. Fungsi intelijen tentu perlu untuk dimaksimalkan. ”Deteksi dini ini perlu dimaksimalkan,” paparnya.
Pengamanan secara terbuka juga dilakukan. lalu, ada satgas khusus untuk mengantisipasi aksi teror. Yang pasti, apapun kondisi yang terjadi, penting adanya antisipasi secepatnya. ”Kalau sudah mengarah ke bahaya harus langsung antisipasi. agar tidak berdampak pada kerugian di masyarakat,” jelas mantan Kapolda Banten tersebut. (idr)