M. RIDWAN RADAR PEMALANG |
Saksi mata, Tohirun yang juga menantu korban mengungkapkan, kejadian tersebut berawal saat listrik padam pukul 17.30 WIB selama kurang lebih tiga setengah jam. Sekitar pukul 20.00 WIB listrik menyala. Namun, selang 15 menit, tiba-tiba sudah ada api di atas atap rumah milik mertuanya itu. Saat itu api terus membesar hingga membakar seluruh ruang utama rumah. ”Hanya 7 menit api meluluhlantakan rumah dan isinya,” tuturnya Selasa (7/2).
Seisi rumah terbakar, kecuali sepeda motor yang berhasil diselamatkan karena saat itu posisi berada di teras depan dan dalam keadaan tidak terkunci stang. Isi rumah seperti meja kursi, dokumen keluarga, sepeda, TV, DVD, dan uang tunai serta perhiasan habis terbakar. Rumah dan bangunan utama rata dengan tanah, kecuali bangunan dapur yang memang terpisah dengan rumah utama.
Kepala Desa Pesantren Kecamatan Ulujami Sri Rochmawati, melalui Sekretaris Desanya, Agus Salim menyampaikan, kejadian kebakaran sangat cepat. Dengan demikian, tidak banyak yang bisa diselamatkan. Seluruh isi rumah yang berada di ruang utama habis terbakar, kecuali yang ada di dapur dan sepeda motor. Warga sudah berupaya untuk memadamkan api, tapi tiupan angin yang cukup kencang membuat api cepat merambat dan melalap bangunan rumah. ”Rumah berukuran 8 x 12meter tersebut rata dengan tanah.,” jelasnya.
Dia mengatakan, kejadian tersebut diduga akibat arus pendek atau korsleting listrik yang terjadi di jaringan kabel milik korban. Dengan begitu, percikan api yang bersumber dari korsleting listrik itu sangat cepat merambat hingga membakar rumah korban. ”Kerugian ditaksir sekitar Rp 150 juta,” kata Salim.
Dia menuturkan, pada pagi dan siang harinya warga berbondong-bondong membersihkan puing-puing rumah yang berserakan. Warga secara sukarela membantu rumah milik janda tua tersebut dengan dikoordinasikan oleh kadus setempat. (rid/fat)