Seingat dia, salah satu pelaku yang masuk ke rumah berbadan agak kurus, berusia 40 tahunan serta memakai baju biru serta mengenakan sepatu putih. "Orangnya berambut pendek atau cepak. Sementara yang menunggu di luar, mengenakan kaos abu-abu dan berumur 35 tahun," katanya kepada aparat Mapolsek Alian.
Kapolsek Alian AKP Muhsin menyampaikan, pelaku menggunakan mobil yang diparkir sekitar 50 meter dari rumah korban. Dari hasil penyelidikan sementara, diduga pelaku awalnya mengira rumah dalam keadaan kosong. Namun saat berada di lokasi, ternyata ada pembantu yang kemudian mereka sekap. "Saat ini kami masih melakukan penyelidikan. Mudah-mudahan kasus ini segera terungkap," ujarnya.
Sementara itu, sang pemilik rumah Sulkhani mengatakan, sejumlah barang berharganya berhasil dibawa kabur pelaku. Dia merinci, perhiasan 100 gram emas beserta sejumlah barang elektronik yang berhasil dibawa kabur dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp 49 juta. "Beberapa surat berharga, BPKB dan buku tabungan masih utuh berada di rumah. “Saya memang tidak terbiasa menyimpan uang tunai di rumah,” kata suami dari Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Hj Siti Nuriyatun Fauziah SAg MSi itu.
Sulkhani mengatakan masih bersyukur atas kejadian tersebut. Mengingat, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Pasalnya dalam beberapa kasus perampokan acap kali disertai dengan pembunuhan. “Pembantu saya dipaksa dibawah ancaman kampak untuk menunjukkan kunci dan tempat penyimpanan penyimpanan perhiasan,” ucapnya.
Seperti diberitakan, tiga orang pria menyatroni rumah Sulkhani, Rabu (22/2/2017). Dalam aksinya, pelaku membekap mulut pembantu korban dengan lakban serta mengikat kaki dan tangannya dengan tali. Dalam waktu dua jam, pelaku berhasil membawa kabur 100 gram perhiasan emas, satu unit laptop, satu unit HP dan satu unit jam tangan merk Rado. Selain itu perampok juga sempat mengincar mobil milik korban yang diparkir di lokasi garasi rumah. Saat polisi melakukan olah tempat kejadian perkara, pintu kaca mobil itu pecah. (mam/saefur/cah)
