KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IANU) Kebumen menggelar kerjasama dengan Komite Internasional Palang Merah (KIPM) atau Internasional Committee of the Red Cross (ICRC).
Program tersebut menjadi harapan untuk membekali peserta didik di tengah-tengah maraknya konflik dan peristiwa kemanusiaan di Indonesia maupun di dunia internasional. Pasalnya ajaran dan nilai dalam Akhlak Kemanusiaan, mendekatkan pendidik (Dosen dan guru/ustadz) dengan isu-isu kemanusiaan kontemporer, khususnya konflik bersenjata.
Akhlak Kemanusiaan merupakan salah satu fokus/program dari KIPM atau ICRC. Akhlak kemanusiaan merupakan konsep penerapan atau aplikasi dari nilai kemanusiaan yang terkandung di dalam Hukum Humaniter Internasional (HHI). Ini menjadi mandat utama Internasional kepada ICRC. Selain bekerja sama dengan berbagai pondok pesantren di Indonesia, ICRC dalam aplikasi dan pengembangan “Akhlak Kemanusiaan” juga bekerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia, salah satunya IAINU Kebumen.
Program tersebut diawali dengan Pelatihan Akhlak Kemanusiaan bagi dosen IAINU dan Guru/Ustadz/dzah pada sekolah atau pondok pesantren mitra IAINU Kebumen. Pelatihan telah dilaksanakan pada 26 Februari hingga1 Maret 2017 lalu di Cavinton Hotel Yogyakarta.
Hadir pada kegiatan tersebut delegasi ICRC dan Wakil Ketua Bidang SDM PMI Kabupaten Kebumen H Salim Wazdy MPdI, Wakil Rektor I Bidang Akademik IAINU Kebumen H Mahrur Adam Maulana MAg yang sekaligus membuka kegiatan itu.
Penasehat Regional Asia ICRC untuk Urusan Kemanusiaan Andrew Bartles-Smith menyampaikan, selama pelatihan para peserta, dilatih selama 3 hari tentang bagaimana membaca dan menggunakan modul Akhlak Kemanusiaan. Pada gilirannya, peserta diharapkan dapat meluaskan pemahaman dan penghormatan terhadap HHI dan prinsip-prinsip kemanusiaan secara umum kepada anak didiknya.
Ketua Panitia Penyelenggara yang sekaligus Dekan Fakultas Syariah IAINU Kebumen HM Bahrul Ilmie SAg MHum dalam pidatonya menyampaikan, di IAINU Kebumen, HHI sudah masuk dalam satuan kurikulum yang diajarkan kepada mahasiswa Fakultas Syariah, khususnya program studi Akhwal Al-Syakhshiyyah/Hukum Perdata Islam. “Dengan memahami prinsip-prinsip kemanusiaan diharapkan mahasiswa dapat bijaksana dalam menyelesaikan konflik kemanusiaan,” tuturnya, pada pelatihan yang diikuti oleh 25 peserta.
Sementara itu, Rektor IAINU Kebumen Dr Imam Satibi MPdI menambahkan, di lingkungan IAINU Kebumen, selain mata kuliah HHI juga terdapat mata kuliah Sejarah Islam dan akhlak. “Kedua mata kuliah tersebut dapat di integrasikan dengan modul akhlak dalam mewujudkan karakter khusus dari lulusan,” paparnya.
Imam Satibi juga menyampaikan dalam rangka pengembangan dan meningkatkan daya saing IAINU Kebumen, kini telah membuka Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) dengan Program Studi Ekonomi Syariah dan Perbankan Syariah.
Adapun, penanda tanganan Nota Kesepahaman bersama / Memorandum of Understanding (MoU) antara IAINU Kebumen dengan ICRC, dilaksanakan usai acara Pelatihan Akhlak Kemanusiaan. (mam)
Program tersebut menjadi harapan untuk membekali peserta didik di tengah-tengah maraknya konflik dan peristiwa kemanusiaan di Indonesia maupun di dunia internasional. Pasalnya ajaran dan nilai dalam Akhlak Kemanusiaan, mendekatkan pendidik (Dosen dan guru/ustadz) dengan isu-isu kemanusiaan kontemporer, khususnya konflik bersenjata.
Akhlak Kemanusiaan merupakan salah satu fokus/program dari KIPM atau ICRC. Akhlak kemanusiaan merupakan konsep penerapan atau aplikasi dari nilai kemanusiaan yang terkandung di dalam Hukum Humaniter Internasional (HHI). Ini menjadi mandat utama Internasional kepada ICRC. Selain bekerja sama dengan berbagai pondok pesantren di Indonesia, ICRC dalam aplikasi dan pengembangan “Akhlak Kemanusiaan” juga bekerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia, salah satunya IAINU Kebumen.
Program tersebut diawali dengan Pelatihan Akhlak Kemanusiaan bagi dosen IAINU dan Guru/Ustadz/dzah pada sekolah atau pondok pesantren mitra IAINU Kebumen. Pelatihan telah dilaksanakan pada 26 Februari hingga1 Maret 2017 lalu di Cavinton Hotel Yogyakarta.
Hadir pada kegiatan tersebut delegasi ICRC dan Wakil Ketua Bidang SDM PMI Kabupaten Kebumen H Salim Wazdy MPdI, Wakil Rektor I Bidang Akademik IAINU Kebumen H Mahrur Adam Maulana MAg yang sekaligus membuka kegiatan itu.
Penasehat Regional Asia ICRC untuk Urusan Kemanusiaan Andrew Bartles-Smith menyampaikan, selama pelatihan para peserta, dilatih selama 3 hari tentang bagaimana membaca dan menggunakan modul Akhlak Kemanusiaan. Pada gilirannya, peserta diharapkan dapat meluaskan pemahaman dan penghormatan terhadap HHI dan prinsip-prinsip kemanusiaan secara umum kepada anak didiknya.
Ketua Panitia Penyelenggara yang sekaligus Dekan Fakultas Syariah IAINU Kebumen HM Bahrul Ilmie SAg MHum dalam pidatonya menyampaikan, di IAINU Kebumen, HHI sudah masuk dalam satuan kurikulum yang diajarkan kepada mahasiswa Fakultas Syariah, khususnya program studi Akhwal Al-Syakhshiyyah/Hukum Perdata Islam. “Dengan memahami prinsip-prinsip kemanusiaan diharapkan mahasiswa dapat bijaksana dalam menyelesaikan konflik kemanusiaan,” tuturnya, pada pelatihan yang diikuti oleh 25 peserta.
Sementara itu, Rektor IAINU Kebumen Dr Imam Satibi MPdI menambahkan, di lingkungan IAINU Kebumen, selain mata kuliah HHI juga terdapat mata kuliah Sejarah Islam dan akhlak. “Kedua mata kuliah tersebut dapat di integrasikan dengan modul akhlak dalam mewujudkan karakter khusus dari lulusan,” paparnya.
Imam Satibi juga menyampaikan dalam rangka pengembangan dan meningkatkan daya saing IAINU Kebumen, kini telah membuka Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) dengan Program Studi Ekonomi Syariah dan Perbankan Syariah.
Adapun, penanda tanganan Nota Kesepahaman bersama / Memorandum of Understanding (MoU) antara IAINU Kebumen dengan ICRC, dilaksanakan usai acara Pelatihan Akhlak Kemanusiaan. (mam)