AHMAD KHAIRUDIN/RADAR SOLO |
Dampaknya, Kholid, 7, dan Lukman, 9, harus mendapatkan perawatan di ruang Anggrek Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soehadi Prijonegoro Sragen sejak Selasa (21/3).
Hingga kemarin (22/3), keduanya masih berada di ruang perawatan ditemani sang ibu. Selang infus menempel di tangan. Namun, kondisi Kholid dan Lukman berangsur membaik dan diperbolehkan pulang hari ini, Kamis (23/3). ”Hanya panas biasa, Kholid negatif (DBD, Red), tapi juga panas,” jelas Dedy.
Sebelum dirawat di rumah sakit, mereka sempat diajak menghadiri kegiatan karya bakti TNI Manunggal pada Jumat (17/3). Saat itu, kondisi Kholid dan Lukman sudah mulai demam. ”Sempat membaik, tapi namanya anak-anak, main sama minum es lagi,” ungkap wakil bupati.
Terkait kebersihan lingkungan rumah dinas wakil bupati, Dedy tidak meragukannya. Selalu bersih dan terawat. Dia menduga, buah hatinya digigit nyamuk aedes aegypti di lokasi lain.
”Mungkin pas main ke mana, di sini (rumah dinas wakil bupati, Red) bagus. Di Mojo (rumah pribadi, Red) Sabtu dan Minggu juga bersih. (Digigit, Red) pas main saja mungkin,” beber Dedy.
Dengan kejadian tersebut, Dedy menyampaikan rumah dinas tidak perlu di-fogging (pengasapan) karena yakin dengan kebersihannya. Apalagi bersebelahan langsung dengan kantor dinas kesehatan kabupaten (DKK) Sragen.
Pelaksana tugas (plt) Kepala DKK Sragen sekaligus Sekretaris DKK dr. Hargiyanto menjelaskan, terkait fogging perlu dilakukan evaluasi terlebih dahulu. (din/wa)