UNTUNG SUBEJO FOR RADAR SLAWI |
" (Acara) Itu memang pengajian rutin di Taiwan. Yang menyelenggarakan orang-orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berada di sana (Taiwan)," kata Enthus, saat dihubungi Senin (13/3) siang.
Dalam pengajian itu, Enthus juga sesekali memerankan Lupit dan Slentheng sebagai lakon. Enthus juga menyampaikan tentang kondisi yang ada di Indonesia dan di Kabupaten Tegal saat ini. Tak terkecuali, pihaknya juga menyampaikan salam Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kepada para TKI tersebut.
"Sebenarnya saya bukan kiai, saya juga bukan ahli pondok pesantren. Tapi saya diundang ke sini untuk mengisi pengajian. Makanya saya sebut acara ini adalah ngaji budaya. Sekaligus untuk nguri-nguri budaya Tegal," kata dalang nyentrik ini.
Selama acara di Taiwan, Enthus mengaku kerap berdecak kagum. Betapa tidak, kedisiplinan di Taiwan sangat tinggi. Termasuk peradabannya juga bagus. Karena itu, dia sangat salut dengan pemerintahan di negara itu. "Contoh kecil saja, saya bayar taksi tapi uangnya lebih. Saya bilang ke supirnya, silakan kembaliannya buat kamu. Tapi dia menolak. Dia langsung mengembalikan uang saya lagi," tutur Enthus.
Sementara, Ketua PCI NU Taiwan Arif mengaku sengaja menghadirkan Enthus Susmono dalam pengajian rutin itu. Acara ini digagas oleh Komunitas Ngapak Formosa Taiwan. Acara dihadiri 5000 jamaah dari berbagai wilayah. Antara lain Taipei City, Yilan, Hsinchu, Taichung, Kaohsiung, dan Pingtung.
"Ini merupakan kesempatan pertama beliau hadir di negeri formosa," ucapnya.
Agenda itu, menurut Arif, tidak hanya digelar sekali. Rencananya, pihaknya juga akan menghadirkan Enthus Susmono di lokasi yang berbeda. "Mungkin di Hongkong atau di Korea," imbuhnya. (yer/ima)