JAKARTA— Pembunuhan bermotif pilkada di Aceh Timur terhadap Juman dan Misno masih menyisakan masalah. Seorang pelaku berinisial C alias A belum berhasil ditangkap. Tak tanggung-tanggung, dalam pelariannya tersebut C diduga membawa senjata serbu M 16.
Kadivhumas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar mengungkapkan, penembakan terhadap dua korban itu dilakukan 5 Maret lalu. Saat pelaku bisa kabur pasca melakukan aksinya. ”namun, penyelidikan berhasil mengarahkan pada beberapa pelaku,” urainya.
Minggu (19/3) berhasil diamankan dua orang pelaku yakni MJ,30 dan A,31. Keduanya dalam pemeriksaan intensif kepolisian. ”Keduanya merupakan warga desa Perlak Barat Aceh Timur,” paparnya ditemui di kantor Divhumas Mabes Polri kemarin.
Dari pengakuan kedua pelakulah diketahui motif sebenarnya penembakan pada dua orang tersebut. Seperti dugaan selama ini, motifnya merupakan pemilihan kepala daerah (Pilkada). ”ada dendam soal pilkada,” tuturnya.
Jadi, MJ dan A ini merupakan tim sukses dari salah satu calon kepala daerah. Sedangkan dua korban yang ditembak merupakan tim sukses calon kepala daerah yang lainnya. ”Tapi, dalam pilkada itu ternyata pasangan calon kepala daerah dari pelaku kalah,” paparnya.
Hal tersebut membuat keduanya dan beberapa pelaku lain merencanakan penembakan tersebut. Menurutnya, masih ada satu tersangka lain yang dikejar, yakni C. Buronan ini yang bertugas mencari senjata M 16 yang digunakan untuk menembak dua korban. ”Belum diketahui dari mana asal senjata tersebut,” ungkapnya.
Menurutnya, sayangnya C ternyata kabur saat disergap. Bahkan, sesuai keterangan dari pelaku yang tertangkap C ini yang membawa senjata serbu M 16 tersebut. ”Makanya, ini berbahaya,” paparnya.
Soal asal muasal dari senjata yang biasa digunakan militer tersebut, Boy mengaku belum mengetahuinya. ”Kan pencari senjata belum tertangkap belum diketahuilah,” ujarnya.
Saat ditanya apakah ketiga pelaku merupakan mantan anggota GAM, Boy tidak menjawabnya. Menurutnya, yang paling utama saat ini menangkap pelaku yang masih buran. ”Tidak, belum bisa dipastikan,” jelas mantan Kapolda Banten tersebut. (idr)
Kadivhumas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar mengungkapkan, penembakan terhadap dua korban itu dilakukan 5 Maret lalu. Saat pelaku bisa kabur pasca melakukan aksinya. ”namun, penyelidikan berhasil mengarahkan pada beberapa pelaku,” urainya.
Minggu (19/3) berhasil diamankan dua orang pelaku yakni MJ,30 dan A,31. Keduanya dalam pemeriksaan intensif kepolisian. ”Keduanya merupakan warga desa Perlak Barat Aceh Timur,” paparnya ditemui di kantor Divhumas Mabes Polri kemarin.
Dari pengakuan kedua pelakulah diketahui motif sebenarnya penembakan pada dua orang tersebut. Seperti dugaan selama ini, motifnya merupakan pemilihan kepala daerah (Pilkada). ”ada dendam soal pilkada,” tuturnya.
Jadi, MJ dan A ini merupakan tim sukses dari salah satu calon kepala daerah. Sedangkan dua korban yang ditembak merupakan tim sukses calon kepala daerah yang lainnya. ”Tapi, dalam pilkada itu ternyata pasangan calon kepala daerah dari pelaku kalah,” paparnya.
Hal tersebut membuat keduanya dan beberapa pelaku lain merencanakan penembakan tersebut. Menurutnya, masih ada satu tersangka lain yang dikejar, yakni C. Buronan ini yang bertugas mencari senjata M 16 yang digunakan untuk menembak dua korban. ”Belum diketahui dari mana asal senjata tersebut,” ungkapnya.
Menurutnya, sayangnya C ternyata kabur saat disergap. Bahkan, sesuai keterangan dari pelaku yang tertangkap C ini yang membawa senjata serbu M 16 tersebut. ”Makanya, ini berbahaya,” paparnya.
Soal asal muasal dari senjata yang biasa digunakan militer tersebut, Boy mengaku belum mengetahuinya. ”Kan pencari senjata belum tertangkap belum diketahuilah,” ujarnya.
Saat ditanya apakah ketiga pelaku merupakan mantan anggota GAM, Boy tidak menjawabnya. Menurutnya, yang paling utama saat ini menangkap pelaku yang masih buran. ”Tidak, belum bisa dipastikan,” jelas mantan Kapolda Banten tersebut. (idr)