TRIYONO |
Komplotan pembobol ini melakukan aksinya di beberapa daerah lainnya di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Komplotan ini mengaku melakukan aksinya di tujuh mesin ATM di wilayah Indramayu, Slawi, Kota Pekalongan, dan Kabupaten Pekalongan.
Kedua pelaku berhasil ditangkap tangan oleh warga dan polisi saat beraksi di mesin ATM di wilayah Pekajangan, Kabupaten Pekalongan. Sedangkan seorang lagi yang diiduga otak komplotan ini, Danu, warga Bogor, berhasil melarikan diri.
Modus komplotan ini dengan mengganjal mesin ATM menggunakan mika plastik. Komplotan ini pun memasang stiker call centre palsu dengan nomor tujuan Jakarta untuk menjebak calon korbannya.
Waka Polres Pekalongan, Kompol Joko Watoro, mengatakan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan jajaran Polres lainnya adanya aksi kejahatan dengan modus operansi seperti yang dilakukan jaringan tersebut. Sebab, berdasarkan pengakuan sementara pelaku, mereka telah beraksi di wilayah Indramayu, Slawi, Kota Pekalongan, dan Kabupaten Pekalongan.
"Tidak menutup kemungkinan mereka beraksi juga di daerah lain. Dari barang bukti saja, ada sembilan kartu ATM milik korban yang dibawa mereka, sehingga indikasinya ada korban-korban lainnya. Kami akan koordinasi dengan Polres lainnya," terang Joko Watoro.
Joko mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati saat melakukan transaksi menggunakan ATM. Jika kartu ATM macet atau tertelan, diimbau untuk tidak mengoperasionalkannya, namun segera menghubungi kantor bank cabang terdekat. Selain itu, jika ada orang asing yang ingin menawarkan bantuan untuk menolong, jangan dipercaya. Sebab, tidak menutup kemungkinan orang asing itu justru yang memasang ganjal di mesin tersebut.
"Kepada pihak bank, saat mengisi mesin ATM juga dicek, apakah ada petunjuk-petunjuk palsu yang menyesatkan yang dipasang di mesin itu. Jika ada, segera dilepas agar tidak ada korban," imbuhnya. (yon)