Pagi kemarin, sekitar pukul 06.30, karyawan hotel setempat, Candra Setiawan, 20, merapikan kamar tamu. Tiba-tiba, dari kamarnya lainnya dia mendengar suara teriakan. Seketika, pekerjaanya ditinggal untuk memastikan kondisi sekitar.
Nah, ketika menuju sumber suara, Candra berpapasan dengan rekan kerjanya Antok, 23. Ditemani sang ibu, Antok tergesa-gesa meninggalkan hotel. Yang membuat Candra penasaran, tangan Antok berlumuran darah.
Candra berusaha bertanya kepada Antok tentang penyebab tangannya berlumuran darah. Tapi tak sepatah kata pun terucap. Antok buru-buru naik ojek, sedangkan ibunya naik bus menuju arah Boyolali Kota.
Tidak mendapatkan keterangan apapun, Candra kembali menuju kamar tempat asal suara. Betapa terkejutnya dia, setelah kamar dibuka, si bos terkapar dengan luka seperti sabetan senjata tajam di bagian kepala dan tangan. Dibantu warga sekitar, Candra membawa Maha Putra ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Singkil.
Kabag Humas Polres Boyolali AKP Muryati menuturkan, telah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dipimpin kapolsek Boyolali Kota, satuan intelijen dan keamanan (satintelkam), serta unit identifikasi.
“Saksi-saksi sudah diperiksa. Termasuk Muslimin tukang ojek yang mengantarkan Antok. Belum ada (tersangka, Red). Antok masih sebagai saksi menunggu perkembangan selanjutnya,” ujar Muryati.
Menurut Muryati, setelah dirawat di PKU Muhammadiyah Singkil, Maha Putra Adi dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Moewardi karena lukanya cukup parah. (wid/wa)
