.
Kerusakan terparah terjadi di RT 5 RW 3, sebanyak 14 rumah rusak skala berat hingga sedang. Sementara di RT 03 RW 03 terdapat 5 rumah rusak. Setidaknya 21 kepala keluarga (KK) atau tak kurang dari 63 jiwa yang diantaranya balita terdampak kejadian kemarin.
"Untuk kerugian materiil masih terus kita data. Namun tidak ada korban jiwa," kata Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Kebumen, Drs Muhyidin, Selasa pagi.
Untuk penanganan, lanjut dia yang kemarin didampingi petugas BPBD Heri P, mengatakan hari ini akan kembali dilanjutkan dengan menyingkirkan material longsoran dan penanganan sementara rumah yang rusak.
Adapun logistik sudah didistribusikan dari kemarin dan masih akan berlanjut hingga hari ini. BPBD juga berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait seperti BBWS dan Forkompimda. "Di saat bersamaan juga didirikan posko lapangan dan dapur umum," kata Muhyidin.
Adapun relawan yang dikerahkan terdiri antara lain dari ORARI, SAR BPBD, RAPI, Senkom, Damkar Satpol PP, SAR Elang Perkasa, Ubaloka, Srikandi Tangguh Bencana serta unsur lain.
Banjir bandang tiba-tiba melanda RT 5 RW 3 Dukuh Sidodadi Desa Bojongsari Kecamatan Alian, menyusul jebolnya tanggul saluran Induk Wadaslintang Barat, Senin (17/4/2017) pagi.
Banjir tiban itu juga membuat sejumlah warga lain kehilangan barang-barang seperti sepeda motor, serta kehilangan kandang ternak serta warung bahkan kolam ikan. Mereka yang terdampak bencana terpaksa mengungsi sementara. (cah)
