PURWOREJO-Hartono,
suami korban perampokan di RT 3 RW 1 Desa Candisari, Kecamatan
Banyuurip, Purworejo hanya bisa pasrah menjadi korban perampokan.
Istrinya terpaksa harus berbaring di tempat tidur Rumah Sakit Purwa
Husada karena mengalami luka robek di bagian kepala dan memar di tiga
tempat.
"Tolong jangan wawancarai istri saya, biarkan dia beristirahat," kata Hartono usai mempersilakan wartawan mengambil gambar istrinya yang dirawat di salah satu bangsal di RS Purwa Husada Banyuurip, Purworejo, kemarin (18/4).
Terlihat tenang, guratan wajah Hartono yang menjadi salah satu dosen di Universitas Muhammadiyah Purworejo ini tetap menunjukkan rasa sedihnya. Beberapa orang menemaninya duduk di kursi panjang di luar bangsal perawatan.
Pamilarsih sendiri tampak tenang istirahat di atas tempat tidur. Wajah dan rambutnya yang sempat terkena darah terlihat sudah bersih dan rambut berubannya terlihat dengan jelas karena tidak mengenakan penutup kepala.
Meski tampak berduka, Hartono tetap mau memberikan keterangan atas kejadian yang menimpa rumahnya. Diceritakan jika dirinya meninggalkan rumah sekitar pukul 06.15 menggunakan mobil. Istrinya membantunya menutup pagar dan garasi mobilnya.
"Ya sekitar pukul 07.00 istri mulai masak di dapur. Pukul 08.00 kata istri ada yang menggedor-gedor pintu rumah, istri berusaha mengecek tapi langsung didobrak oleh pelaku," katanya.
Saat mendapatkan kabar terjadinya perampokan di rumahnya, Hartono mengaku tengah mengantarkan materi di depan mahasiswanya. Dirinya terpaksa meninggalkan kampus dan langsung menuju ke rumah sakit tempat istrinya dirawat.
Siti Ainun, tetangga korban mengatakan aksi perampokan kemarin bukanlah yang pertama bagi keluarga Hartono yang hanya tinggal berdua di rumah. Tercatat ada 4 kali kasus perampokan terjadi, dimana kejadian ketiga terjadi pada tahun 2016 kemarin.
"Dua kejadian lain, katanya juga ada, tapi saya belum pindah kesini," kata Ainun yang rumahnya hanya sekitar 20 meter dari rumah korban.
Sekitar 40 hari sebelum terjadinya perampokan terakhir, sebenarnya telah ada gejala mencurigakan. Dimana ada tiga orang yang sempat mematai-matai kediaman Hartono. Dua orang lelaki sempat mengetuk pintu rumah ditemani seorang wanita yang menunggu di luar rumah. Saat dibukakan korden rumah, para pelaku mengatakan 'o, ada yang dirumah to."
"Bu Mamik keluar dan menanyakan maksud kedatangan mereka. Dan mendapat jawaban jika mereka tengah mencari rumah seseorang," imbuhnya.
Dan malam minggu kemarin, Hartono sendiri yang mencurigai adanya orang tidak dikenal menggunakan mobil jenis Xenia/Avanza hitam di seberang jalan. Dari gerak-geriknya terlihat mereka terlihat mencurigakan karen terus mengamati kediamannya.
"Saya tidak paham, dari beberap kejadian mencurigakan itu, kok Pak Hartono tidak melaporkan ke tetangga atau kepolisian kalau rumahnya ada yang memata-matai," tambah Siti Ainun.
"Tolong jangan wawancarai istri saya, biarkan dia beristirahat," kata Hartono usai mempersilakan wartawan mengambil gambar istrinya yang dirawat di salah satu bangsal di RS Purwa Husada Banyuurip, Purworejo, kemarin (18/4).
Terlihat tenang, guratan wajah Hartono yang menjadi salah satu dosen di Universitas Muhammadiyah Purworejo ini tetap menunjukkan rasa sedihnya. Beberapa orang menemaninya duduk di kursi panjang di luar bangsal perawatan.
Pamilarsih sendiri tampak tenang istirahat di atas tempat tidur. Wajah dan rambutnya yang sempat terkena darah terlihat sudah bersih dan rambut berubannya terlihat dengan jelas karena tidak mengenakan penutup kepala.
Meski tampak berduka, Hartono tetap mau memberikan keterangan atas kejadian yang menimpa rumahnya. Diceritakan jika dirinya meninggalkan rumah sekitar pukul 06.15 menggunakan mobil. Istrinya membantunya menutup pagar dan garasi mobilnya.
"Ya sekitar pukul 07.00 istri mulai masak di dapur. Pukul 08.00 kata istri ada yang menggedor-gedor pintu rumah, istri berusaha mengecek tapi langsung didobrak oleh pelaku," katanya.
Saat mendapatkan kabar terjadinya perampokan di rumahnya, Hartono mengaku tengah mengantarkan materi di depan mahasiswanya. Dirinya terpaksa meninggalkan kampus dan langsung menuju ke rumah sakit tempat istrinya dirawat.
Siti Ainun, tetangga korban mengatakan aksi perampokan kemarin bukanlah yang pertama bagi keluarga Hartono yang hanya tinggal berdua di rumah. Tercatat ada 4 kali kasus perampokan terjadi, dimana kejadian ketiga terjadi pada tahun 2016 kemarin.
"Dua kejadian lain, katanya juga ada, tapi saya belum pindah kesini," kata Ainun yang rumahnya hanya sekitar 20 meter dari rumah korban.
Sekitar 40 hari sebelum terjadinya perampokan terakhir, sebenarnya telah ada gejala mencurigakan. Dimana ada tiga orang yang sempat mematai-matai kediaman Hartono. Dua orang lelaki sempat mengetuk pintu rumah ditemani seorang wanita yang menunggu di luar rumah. Saat dibukakan korden rumah, para pelaku mengatakan 'o, ada yang dirumah to."
"Bu Mamik keluar dan menanyakan maksud kedatangan mereka. Dan mendapat jawaban jika mereka tengah mencari rumah seseorang," imbuhnya.
Dan malam minggu kemarin, Hartono sendiri yang mencurigai adanya orang tidak dikenal menggunakan mobil jenis Xenia/Avanza hitam di seberang jalan. Dari gerak-geriknya terlihat mereka terlihat mencurigakan karen terus mengamati kediamannya.
"Saya tidak paham, dari beberap kejadian mencurigakan itu, kok Pak Hartono tidak melaporkan ke tetangga atau kepolisian kalau rumahnya ada yang memata-matai," tambah Siti Ainun.