KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Kabupaten Kebumen hingga saat ini masih mengalami ketergantungan komoditas pangan dari luar daerah. Terutama komoditas sayuran dan buah-buahan. Akibatnya, fluktuasi harga pun bisa terjadi dalam waktu singkat. Seperti melonjaknya harga cabe rawit belum lama ini.
Sejumlah kebutuhan yang masih didatangkan dari luar daerah itu diantaranya beberapa jenis sayur dan buah. Padahal, sebetulnya jenis-jenis kebutuhan tersebut bisa dihasilkan sendiri oleh Kabupaten Kebumen. Namun potensi itu masih belum tergali dengan baik.
Tak hanya itu, tingginya kebutuhan, ternyata tidak dibarengi dengan hasil produksi. Selama ini, pasokan sayuran berupa kubis,brokoli dan jenis sayuran lainnya dipasok dari berbagai daerah diantaranya dari Magelang.
Sebetulnya, produksi sejumlah sayuran dan buah di Kabupaten Kebumen cukup melimpah. Seperti kangkung, bayam, cabai, tomat, terong, jeruk, pepaya, bengkoang, belimbing madu, dan pisang. Namun, ternyata juga masih belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Hal itu mengemuka pada Rapat Koordinasi Ketersediaan Sayuran dan Buah di Aula Dinas Pertanian dan Pangan (Distapang) Kabupaten Kebumen di Desa/Kecamatan Pejagoan, belum lama ini.
Hadir pada acara tersebut Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pudji Rahayu, Asisten Pemerintahan dan Pembangunan Tri Haryono, Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah Djoenaedi Fatchurohman. Rakor diikuti juga oleh perwakilan petani, pelaku UMKM, dan perwakilan kecamatan.
Bupati Mohammad Yahya Fuad, sangat menyayangkan dengan kondisi Kabupaten Kebumen yang masih ketergantungan terhadap daerah lain tersebut. Padahal produksi pertanian sejumlah komoditas di Kebumen juga cukup melimpah. "Produk pertanian dan UMKM kita sudah baik dan banyak, tetapi di Kebumen pedagang masih banyak membeli produk dari pedagang luar daerah," sesal bupati.
Dikatakan Yahya Fuad, kenyataan tersebut didapatinya saat melakukan kunjungan ke beberapa pasar tradisional. Menurutnya, hal tersebut sebetulnya merupakan peluang usaha yang sangat besar bagi petani dan pelaku UMKM untuk memasarkan produknya. "Ini merupakan peluang yang cukup besar, maka dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya," kata bupati.
Menurut bupati, ada beberapa kendala yang menjadikan serapan produk lokal Kebumen masih minim. Selain banyaknya produk luar daerah yang masuk, disebabkan pula karena masih belum maksimalnya pengemasan suatu produk baik itu pertanian ataupun UMKM. Untuk itu Bupati berencana membantu alat pengemasan produk agar produk pertanian dan UMKM Kebumen dapat bersaing dengan produk luar daerah
Pada kesempatan itu, orang nomor satu di Kabupaten Kebumen, meminta pihak terkait dan masyarakat untuk menggenjot produksi pertanian. Hal ini untuk menekan ketergantungan kebutuhan dari luar daerah.(ori)
Sejumlah kebutuhan yang masih didatangkan dari luar daerah itu diantaranya beberapa jenis sayur dan buah. Padahal, sebetulnya jenis-jenis kebutuhan tersebut bisa dihasilkan sendiri oleh Kabupaten Kebumen. Namun potensi itu masih belum tergali dengan baik.
Tak hanya itu, tingginya kebutuhan, ternyata tidak dibarengi dengan hasil produksi. Selama ini, pasokan sayuran berupa kubis,brokoli dan jenis sayuran lainnya dipasok dari berbagai daerah diantaranya dari Magelang.
Sebetulnya, produksi sejumlah sayuran dan buah di Kabupaten Kebumen cukup melimpah. Seperti kangkung, bayam, cabai, tomat, terong, jeruk, pepaya, bengkoang, belimbing madu, dan pisang. Namun, ternyata juga masih belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Hal itu mengemuka pada Rapat Koordinasi Ketersediaan Sayuran dan Buah di Aula Dinas Pertanian dan Pangan (Distapang) Kabupaten Kebumen di Desa/Kecamatan Pejagoan, belum lama ini.
Hadir pada acara tersebut Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pudji Rahayu, Asisten Pemerintahan dan Pembangunan Tri Haryono, Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah Djoenaedi Fatchurohman. Rakor diikuti juga oleh perwakilan petani, pelaku UMKM, dan perwakilan kecamatan.
Bupati Mohammad Yahya Fuad, sangat menyayangkan dengan kondisi Kabupaten Kebumen yang masih ketergantungan terhadap daerah lain tersebut. Padahal produksi pertanian sejumlah komoditas di Kebumen juga cukup melimpah. "Produk pertanian dan UMKM kita sudah baik dan banyak, tetapi di Kebumen pedagang masih banyak membeli produk dari pedagang luar daerah," sesal bupati.
Dikatakan Yahya Fuad, kenyataan tersebut didapatinya saat melakukan kunjungan ke beberapa pasar tradisional. Menurutnya, hal tersebut sebetulnya merupakan peluang usaha yang sangat besar bagi petani dan pelaku UMKM untuk memasarkan produknya. "Ini merupakan peluang yang cukup besar, maka dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya," kata bupati.
Menurut bupati, ada beberapa kendala yang menjadikan serapan produk lokal Kebumen masih minim. Selain banyaknya produk luar daerah yang masuk, disebabkan pula karena masih belum maksimalnya pengemasan suatu produk baik itu pertanian ataupun UMKM. Untuk itu Bupati berencana membantu alat pengemasan produk agar produk pertanian dan UMKM Kebumen dapat bersaing dengan produk luar daerah
Pada kesempatan itu, orang nomor satu di Kabupaten Kebumen, meminta pihak terkait dan masyarakat untuk menggenjot produksi pertanian. Hal ini untuk menekan ketergantungan kebutuhan dari luar daerah.(ori)