Rencananya minibus warna cokelat dengan nopol K 9505 PD itu hendak digunakan taksiyah ke Jepara. Moh Marwan yang mengemudikan mobil itu menerangkan, belum melakukan perjalanan jauh. Mobil baru saja dikeluarkan dari garasi. Dia ingin menjemput keluarga dari wakil ketua kwarcab.
”Saya baru keluar kantor sekitar 20 meter. Saya ingin menjemput Kak Ton dan istri yang kebetulan keluarganya di Jepara meninggal,” ungkapnya.
Tahu-tahu mobil jenis kijang kapsul mengeluarkan bunyi “bledug”. Sontak dia berusaha menepikan kendaraan yang dibawa. Ketika berusaha digas kembali, suara mesin kembali normal. ”Otomatis stir saya banting ke kanan. Tahu-tahu kap mesin ada kepulan asap, sehingga mesin langsung saya matikan,” terangnya.
Tidak selang lama saat mencoba membuka kap mesin sudah keluar api. Karena takut mobil meledak, Marwan bergegas lari dan menjauhi mobil itu. Dia berteriak minta pertolongan temannya dan warga di sekitar lokasi.
Beruntung teman yang di kantor bergegas meminta pertolongan pemadam kebakaran (damkar). Kemudian dari petugas lalu lintas mengatur jalan arus. Petugas damkar menyemrot sumber api. ”Kalau penyebab pastinya tidak tahu, kemungkiman suara dari karburator sehingga membakar mesin mobil,” paparnya.
Beruntung nyala api tidak begitu besar. Padahal, sudah merembet di selang aliran bensin menuju karburator. Jadinya mobil kijang LX masih terselamatkan walaupun bagian depan kap mesin terbakar.
Selanjutnya mobil dievakuasi dan dimasukkan kembali di kantor. Sementara wakil ketua kwarcab yang belum sempat dijemput mengendarai kendaraan umum. Karena mengejar pemakaman keluarga yang meninggal. (noe/ris)
