FRIMA ADI SETIAWAN |
Kasubdenjibom Dengegana Polda Jateng Kompol Mas Qudori mengatakan, sebelum diledakkan, granat saling dikaitkan satu sama lain. Dia menyebutkan, peledakan tersebut menggunakan pemicu.
"Peledakan dengan disposal militer. Kondisi granat masih aktif dan membahayakan,"ungkapnya.
Kompol Qudori menyebutkan, serpihan granat aktif tersebut mampu meluncur sejauh 50 meter. Menurutnya, jika kondisi granat masih baru maka serpihan bisa meluncur sejauh 500 meter.
"Inikan kondisi sudah lama dan sudah berkarat maka lontaran serpihan hanya mampu 50 meter,"jelas dia.
Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, kata Kompol Qudori, lubang untuk menanam granat aktif tersebut digali dengan kedalaman 50 cm berjumlah 4 lubang.
"Jumlah 81 granat diledakkan bertahap dan dimasukkan ke lubang yang telah dipersiapkan," katanya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tegal AKP Bambang Purnomo melalui Kapolsek Margasari AKP H Suratman mengatakan, pemilihan lokasi di Gunung Kapur karena lokasi sepi dan jauh dari pemukiman warga. Di sini baru pertama kali menjadi tempat peledakan granat disposal,"katanya. (fri/ima)