KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Banjir bandang tiba-tiba melanda RT 5 RW 3 Dukuh Sidodadi Desa Bojongsari Kecamatan Alian, menyusul jebolnya tanggul saluran Induk Wadaslintang Barat, Senin (17/4/2017). Kepala UPT SDA Wilayah Kaligending, H Jaelani, memaparkan penyebab jebolnya tanggul saluran irigasi tersebut.
Jaelani mengatakan, kerusakan terjadi tepatnya di areal 5863 ha. Longsor terjadi pada Saluran Induk Wadaslintang Barat/TO 3 Desa Bojongsari Alian persis diatas Siphon (bangunan yang membawa air melewati bawah saluran lain). “Adapun kilometernya yakni 9 KM,” paparnya, Senin (17/4/2017).
Kerusakan awal terjadi pada gorong-gorong yang melintang tepat di bawah saluran irigasi. Amblesnya cor lantai saluran irigasi, membuat air yang berada di saluran induk mengalir dengan deras melalui lubang yang berada di bagian bawah tanggul. Kuatnya arus air membuat tanggul saluran irigasi tidak kuat menahan beban.
Akibatnya tanggul pun jebol, dan banjir bandang yang membawa material menghantam pemukiman padat penduduk. Pasalnya keberadaan pemukiman tersebut berada di bawah saluran irigasi.
Jaelani menyampaikan, kerusakan pada tanggul akan segera diperbaiki. Mengingat Saluran Induk merupakan irigasi pokok yang mengairi lebih dari 5.000 hektar sawah. Untuk itu dalam 3-4 hari ke depan, rencananya, air sudah dapat mengalir dengan normal.
“Sore ini (kemarin, 17/4/2017, red)alat berat akan sampai di lokasi bencana. Mudah-mudahan empat hari lagi, air dapat mengalir dengan aman, sebab tanggul telah selesai diperbaiki,” ucapnya.
Hingga kemarin, kerja bakti menyingkirkan material longsor terus dilakukan melibatkan tim SAR Gabungan. Bupati Kebumen, Mohammad Yahya Fuad pun sudah meninjau ke lokasi. Sejumlah warga yang kehilangan rumah terpaksa diungsikan sementara di tempat yang aman. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pun sudah menyalurkan bantuan logistik dan mendirikan dapur umum.
Sedikitnya terdapat tujuh rumah rusak parah akibat jebolnya tanggul Saluran Induk Wadaslintang Barat yang terdapat di RT 5 RW 3 Desa Bojongsari Kecamatan Alian, Senin (17/4). Musibah yang terjadi sekitar pukul 07.15 WIB tersebut, telah membuat kerusakan pemukiman warga. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, namun kerugian akibat bencana ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Puluhan warga dengan dibantu para relawan pun bekerja secara bergotong-royong untuk membersihkan kawasan tersebut. (mam)
Jaelani mengatakan, kerusakan terjadi tepatnya di areal 5863 ha. Longsor terjadi pada Saluran Induk Wadaslintang Barat/TO 3 Desa Bojongsari Alian persis diatas Siphon (bangunan yang membawa air melewati bawah saluran lain). “Adapun kilometernya yakni 9 KM,” paparnya, Senin (17/4/2017).
Kerusakan awal terjadi pada gorong-gorong yang melintang tepat di bawah saluran irigasi. Amblesnya cor lantai saluran irigasi, membuat air yang berada di saluran induk mengalir dengan deras melalui lubang yang berada di bagian bawah tanggul. Kuatnya arus air membuat tanggul saluran irigasi tidak kuat menahan beban.
Akibatnya tanggul pun jebol, dan banjir bandang yang membawa material menghantam pemukiman padat penduduk. Pasalnya keberadaan pemukiman tersebut berada di bawah saluran irigasi.
Jaelani menyampaikan, kerusakan pada tanggul akan segera diperbaiki. Mengingat Saluran Induk merupakan irigasi pokok yang mengairi lebih dari 5.000 hektar sawah. Untuk itu dalam 3-4 hari ke depan, rencananya, air sudah dapat mengalir dengan normal.
“Sore ini (kemarin, 17/4/2017, red)alat berat akan sampai di lokasi bencana. Mudah-mudahan empat hari lagi, air dapat mengalir dengan aman, sebab tanggul telah selesai diperbaiki,” ucapnya.
Hingga kemarin, kerja bakti menyingkirkan material longsor terus dilakukan melibatkan tim SAR Gabungan. Bupati Kebumen, Mohammad Yahya Fuad pun sudah meninjau ke lokasi. Sejumlah warga yang kehilangan rumah terpaksa diungsikan sementara di tempat yang aman. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pun sudah menyalurkan bantuan logistik dan mendirikan dapur umum.
Sedikitnya terdapat tujuh rumah rusak parah akibat jebolnya tanggul Saluran Induk Wadaslintang Barat yang terdapat di RT 5 RW 3 Desa Bojongsari Kecamatan Alian, Senin (17/4). Musibah yang terjadi sekitar pukul 07.15 WIB tersebut, telah membuat kerusakan pemukiman warga. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, namun kerugian akibat bencana ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Puluhan warga dengan dibantu para relawan pun bekerja secara bergotong-royong untuk membersihkan kawasan tersebut. (mam)