 |
| TRI WIDODO/RADAR BOYOLALI |
Menjelang magrib, Suharno yang mengendarai mobil dinas Toyota Innova nomor polisi AD 9 G perjalanan pulang setelah mengikuti musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) di Semarang, Rabu (19/4).
Tiba di jalur Semarang-Solo, tepatnya Desa Winong, Kecamatan Boyolali Kota, azan berkumandang. Suharno bergegas menuju masjid terdekat. Dipilihlah Masjid Bani Adam dengan pertimbangan memiliki lokasi masjid strategis dan memiliki lahan parkir memadai, termasuk tersedia juru parkir.
Sayangnya, saat hendak masuk masjid, Suharno tidak membawa serta tas kulit warna hitam berisi uang tunai sekitar Rp 12 juta dan barang-barang pribadinya dan tetap berada di dalam mobil.
"Rekaat kedua ada alarm berbunyi. Tapi saya ya nggak mau membatalkan salat. Mobil di tempat parkir masjid kan banyak," ungkap dia, Kamis (20/4).
Selasai salat, pejabat yang tinggal di Jalan Galuh 1, Nomor 7, Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo itu menuju lokasi parkir mobil. Dia pun terkejut melihat kaca jendela mobil bagian kanan telah pecah. Tas kulit berisi uang tunai belasan juga dan barang pribadi lainnya amblas.
“Tidak ada barang-barang kedinasan yang hilang. Hanya kaca mata dan barang pribadi," katanya. Atas peristiwa itu, Suharno mengambil hikmahnya dan akan lebih waspada meninggalkan barang-barang di dalam mobil.
Kapolres Boyolali AKBP Aries Andhi melalui Kasatreskrim AKP Miftakul Huda mengatakan, anggotanya telah memeriksa keterangan saksi-saksi.
“Ada indikasi pelakunya pemain lama. Semoga cepat terungkap,” ujar Huda.
Hasil penyelidikan sementara, ada beberapa mobil lain yang terparkir di halaman masjid setempat. Juru parkir juga mendengar suara kaca pecah dan alarm mobil. Setelah didekati, seseorang laki-laki mengendarai sepeda motor matic berwarna merah buru-buru kabur ke arah timur sambil membawa tas. (wid/wa)
