KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Nama Hermawan (28), warga Desa Purbowangi Kecamatan Buayan, tiba-tiba "terkenal" setelah tindakan brutalnya menodong dan menyandera seorang penumpang angkot di Jaktim pada Minggu malam lalu (9/4/2017). Ternyata, di mata keluarganya, Hermawan dikenal sebagai pribadi yang sopan.
Hal ini disampaikan oleh kedua orang tua Hermawan saat Kebumen Ekspres bertandang ke rumahnya, di Desa Purbowangi Kecamatan Buayan, Senin (10/4/2017). Rino Adi Sumarto, ayah Hermawan mengaku sudah tahu apa yang dilakukan anak sulungnya itu. Hermawan sendiri diketahui empat bersaudarat.
Sebagai ayah kandung, Rino tentu saja kaget. “Kalau di rumah anaknya ya baik, tidak pernah aneh-aneh, dan umum seperti anak lainnya,” tutur Rino Adi Sumarto.
Baca juga:
(Sandera Perempuan dan Balita di Jaktim, Pria Asal Buayan Bikin Geger)
Rino lantas menceritakan soal anaknya tersebut. Menurutnya, Hermawan baru lima hari berangkat ke Jakarta. Dia pamit hendak mencari pekerjaan lantaran 9 bulan terakhir menganggur setelah sebelumnya bekerja sebagai satpam di ibu kota. “Bilangnya mau kerja menjadi security atau satpam. Tidak tahunya malah seperti ini,” katanya.
Apa yang dilakukan oleh anaknya, menurut Rino, kemungkinan besar disebabkan oleh pengaruh pergaulan. Pasalnya di Jakarta, tentunya anaknya berteman dengan banyak orang. Hal inilah yang mempengaruhi anaknya untuk dapat berbuat senekat itu.
“Ini akibat pengaruh pergaulan Mas. Kalau di rumah tidak seperti itu,” katanya.
Pihak keluarga kini berencana berangkat ke Jakarta untuk melihat kondisi dan menemui Hermawan. Kendati begitu, Rino mengaku belum tahu kapan akan berangkat ke Ibu Kota. “Ya nanti lihat situasi dan kondisinya seperti apa,” ucapnya.
Seperti diberitakan, Hermawan, terpaksa ditembak pada lengan kanannya oleh anggota Polsek Durensawit Jakarta Timur pada Minggu malam (9/4). Itu lantaran dia menodong dan menyandera seorang penumpang perempuan Angkutan Kota (Angkot) KWK T-25 (Rawamangun-Pulogebang) Risma Oktaviani (25) yang saat itu bersama anaknya, Dafa (2) yang masih balita dengan sebilah pisau.
Kepada korban dan penumpang lain di angkutan itu, Hermawan meminta paksa ponsel dan uang. Tak lama kemudian Angkot tersebut dikerumuni massa dan massa mulai memecah kaca angkot tersebut. Sementara Hermawan berteriak-teriak dan mengancam akan membunuh sandera.
Anggota Polisi, (Aiptu Sunaryanto) yang kebetulan melintasi lalu mendekat ke arah angkot dan bernegosiasi dengan pelaku. Setengah jam kemudian, Sunaryanto melumpuhkan Hermawan dengan menembak tangan kanannya.
Hermawan sempat diamankan di kantor polisi Subsektor Klender untuk menghindari amukan massa yang saat itu geram atas ulahnya. Sekitar pukul 19.30 WIB, pelaku dibawa ke RS Polri untuk selanjutnya diperiksa di Polsek Duren Sawit, Jakarta Timur. Sementara, korban mengalami beberapa luka sayatan di tangan hingga dagu. (mam)
Hal ini disampaikan oleh kedua orang tua Hermawan saat Kebumen Ekspres bertandang ke rumahnya, di Desa Purbowangi Kecamatan Buayan, Senin (10/4/2017). Rino Adi Sumarto, ayah Hermawan mengaku sudah tahu apa yang dilakukan anak sulungnya itu. Hermawan sendiri diketahui empat bersaudarat.
Sebagai ayah kandung, Rino tentu saja kaget. “Kalau di rumah anaknya ya baik, tidak pernah aneh-aneh, dan umum seperti anak lainnya,” tutur Rino Adi Sumarto.
Baca juga:
(Sandera Perempuan dan Balita di Jaktim, Pria Asal Buayan Bikin Geger)
Rino lantas menceritakan soal anaknya tersebut. Menurutnya, Hermawan baru lima hari berangkat ke Jakarta. Dia pamit hendak mencari pekerjaan lantaran 9 bulan terakhir menganggur setelah sebelumnya bekerja sebagai satpam di ibu kota. “Bilangnya mau kerja menjadi security atau satpam. Tidak tahunya malah seperti ini,” katanya.
Apa yang dilakukan oleh anaknya, menurut Rino, kemungkinan besar disebabkan oleh pengaruh pergaulan. Pasalnya di Jakarta, tentunya anaknya berteman dengan banyak orang. Hal inilah yang mempengaruhi anaknya untuk dapat berbuat senekat itu.
“Ini akibat pengaruh pergaulan Mas. Kalau di rumah tidak seperti itu,” katanya.
Pihak keluarga kini berencana berangkat ke Jakarta untuk melihat kondisi dan menemui Hermawan. Kendati begitu, Rino mengaku belum tahu kapan akan berangkat ke Ibu Kota. “Ya nanti lihat situasi dan kondisinya seperti apa,” ucapnya.
Seperti diberitakan, Hermawan, terpaksa ditembak pada lengan kanannya oleh anggota Polsek Durensawit Jakarta Timur pada Minggu malam (9/4). Itu lantaran dia menodong dan menyandera seorang penumpang perempuan Angkutan Kota (Angkot) KWK T-25 (Rawamangun-Pulogebang) Risma Oktaviani (25) yang saat itu bersama anaknya, Dafa (2) yang masih balita dengan sebilah pisau.
Kepada korban dan penumpang lain di angkutan itu, Hermawan meminta paksa ponsel dan uang. Tak lama kemudian Angkot tersebut dikerumuni massa dan massa mulai memecah kaca angkot tersebut. Sementara Hermawan berteriak-teriak dan mengancam akan membunuh sandera.
Anggota Polisi, (Aiptu Sunaryanto) yang kebetulan melintasi lalu mendekat ke arah angkot dan bernegosiasi dengan pelaku. Setengah jam kemudian, Sunaryanto melumpuhkan Hermawan dengan menembak tangan kanannya.
Hermawan sempat diamankan di kantor polisi Subsektor Klender untuk menghindari amukan massa yang saat itu geram atas ulahnya. Sekitar pukul 19.30 WIB, pelaku dibawa ke RS Polri untuk selanjutnya diperiksa di Polsek Duren Sawit, Jakarta Timur. Sementara, korban mengalami beberapa luka sayatan di tangan hingga dagu. (mam)