PURWOREJO - Pamilarsih (61) korban perampokan di Jalan Raya Purworejo-Kutoarjo, tepatnya di Desa Candisari, Kecamatan Banyuurip, masih dirawat di Rumah Sakit Purwa Husada. Dia mengalami luka robek di bagian kepala dan memar di tiga tempat.
"Tolong jangan wawancarai istri saya, biarkan dia beristirahat," kata Hartono usai mempersilakan wartawan mengambil gambar istrinya yang dirawat di salah satu bangsal di RS Purwa Husada Banyuurip, Purworejo, kemarin (18/4/2017).
Terlihat tenang, guratan wajah Hartono yang menjadi salah satu dosen di Universitas Muhammadiyah Purworejo ini tetap menunjukkan rasa sedihnya. Beberapa orang menemaninya duduk di kursi panjang di luar bangsal perawatan.
Pamilarsih sendiri tampak tenang istirahat di atas tempat tidur. Wajah dan rambutnya yang sempat terkena darah terlihat sudah bersih dan rambut berubannya terlihat dengan jelas karena tidak mengenakan penutup kepala.
Meski tampak berduka, Hartono tetap mau memberikan keterangan atas kejadian yang menimpa rumahnya. Diceritakan jika dirinya meninggalkan rumah sekitar pukul 06.15 menggunakan mobil. Istrinya membantunya menutup pagar dan garasi mobilnya.
"Ya sekitar pukul 07.00 istri mulai masak di dapur. Pukul 08.00 kata istri ada yang menggedor-gedor pintu rumah, istri berusaha mengecek tapi langsung didobrak oleh pelaku," katanya.
Saat mendapatkan kabar terjadinya perampokan di rumahnya, Hartono mengaku tengah mengantarkan materi di depan mahasiswanya. Dirinya terpaksa meninggalkan kampus dan langsung menuju ke rumah sakit tempat istrinya dirawat.
Seperti diberitakan, dua perampok menyatroni rumah Hartono, Rabu (18/4). Dalam aksinya, pelaku menganiaya istri korban, Pamilarsih sebelum kemudian kabur.(ndi)
"Tolong jangan wawancarai istri saya, biarkan dia beristirahat," kata Hartono usai mempersilakan wartawan mengambil gambar istrinya yang dirawat di salah satu bangsal di RS Purwa Husada Banyuurip, Purworejo, kemarin (18/4/2017).
Terlihat tenang, guratan wajah Hartono yang menjadi salah satu dosen di Universitas Muhammadiyah Purworejo ini tetap menunjukkan rasa sedihnya. Beberapa orang menemaninya duduk di kursi panjang di luar bangsal perawatan.
Pamilarsih sendiri tampak tenang istirahat di atas tempat tidur. Wajah dan rambutnya yang sempat terkena darah terlihat sudah bersih dan rambut berubannya terlihat dengan jelas karena tidak mengenakan penutup kepala.
Meski tampak berduka, Hartono tetap mau memberikan keterangan atas kejadian yang menimpa rumahnya. Diceritakan jika dirinya meninggalkan rumah sekitar pukul 06.15 menggunakan mobil. Istrinya membantunya menutup pagar dan garasi mobilnya.
"Ya sekitar pukul 07.00 istri mulai masak di dapur. Pukul 08.00 kata istri ada yang menggedor-gedor pintu rumah, istri berusaha mengecek tapi langsung didobrak oleh pelaku," katanya.
Saat mendapatkan kabar terjadinya perampokan di rumahnya, Hartono mengaku tengah mengantarkan materi di depan mahasiswanya. Dirinya terpaksa meninggalkan kampus dan langsung menuju ke rumah sakit tempat istrinya dirawat.
Seperti diberitakan, dua perampok menyatroni rumah Hartono, Rabu (18/4). Dalam aksinya, pelaku menganiaya istri korban, Pamilarsih sebelum kemudian kabur.(ndi)