WONOGIRI – Dua hari berturut-turut, bencana longsor dan angin puting menerjang Wonogiri, Sukoharjo, serta Klaten. Dampaknya, puluhan rumah rusak ringan maupun berat. Selain itu, jalur utama penghubung Provinsi Jateng-Jatim lumpuh total.
Longsor terjadi di Desa Pucung, Kecamatan Kismantoro kemarin sekitar pukul 14.15. Pemkab masih menunggu alat berat untuk menyingkirkan material longsoran.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri Bambang Haryanto mengatakan, tanah longsor dipengaruhi hujan intensitas sedang dalam jangka waktu lebih dari satu jam. Material tanah menutup jalan antarprovinsi di kilometer 92.200. "Longsoran setinggi lebih dari dua meter dengan panjang sekitar 30 meter,” ungkap Bambang Haryanto.
Camat Kismantoro Joko Purwidyatmo menambahkan, butuh alat berat untuk menyingkirkan material longsor. “Jalan harus dibuka karena merupakan jalur padat kendaraan. Saat ini (kemarin, Red) lumpuh total," terang Joko.
Selain menutup jalan antarprovinsi, lanjut Joko, longsor juga mengakibatkan tiga rumah ambruk total, sedangkan lima rumah lainnya rusak berat. "Tiga rumah roboh di RT 2 RW 1 Desa Pucung. Sedangkan yang rusak ringan di Desa Bugelan," jelas Joko.
Hasil pendataan dampak bencana, diketahui satu orang terluka. Yakni Katiyem warga Dusun Waru, Desa Bugelan yang mengalami luka pada bagian kepala. Pihak Kecamatan Kismantoro belum bisa memastikan detail warga terluka karena akses komunikasi telepon seluler terputus.
Sementara itu, di Sukoharjo, tiga desa di Kecamatan Weru, yaitu Karaan, Tegalsari, dan Grogol, disapu putting beliung, Rabu (26/4) sekitar pukul 17.45. Sedikitnya, 84 rumah rusak berat dan ringan. Seperti genting berterbangan dan tertimpa pohon tumbang.
Kepala BPBD Sukoharjo Suprapto mengatakan, bantuan logistik telah didistribusikan ke lokasi bencana.
”Kami masih berkoordinasi dengan tiga kepala desa yang wilayahnya terdampak bencana guna melakukan pendataan. Tapi yang pasti tidak ada korban jiwa ,” katanya.
Untuk mempercepat evakuasi, warga dibantu personel BPBD, dan aparat bergotong royong membersihkan puing-puing serta dahan pohon yang menutup jalan.
Kepala bidang operasional SAR Sukoharjo Mukhlis mengungkapkan, pohon tumbang karena usia tua dan tidak kuat menahan hempasan angin. “Kerugian materi puluhan juta rupiah. Kami masih melakukan pendataan terkait kerusakan,” tandasnya. (kwl/yan/wa)
Longsor terjadi di Desa Pucung, Kecamatan Kismantoro kemarin sekitar pukul 14.15. Pemkab masih menunggu alat berat untuk menyingkirkan material longsoran.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri Bambang Haryanto mengatakan, tanah longsor dipengaruhi hujan intensitas sedang dalam jangka waktu lebih dari satu jam. Material tanah menutup jalan antarprovinsi di kilometer 92.200. "Longsoran setinggi lebih dari dua meter dengan panjang sekitar 30 meter,” ungkap Bambang Haryanto.
Camat Kismantoro Joko Purwidyatmo menambahkan, butuh alat berat untuk menyingkirkan material longsor. “Jalan harus dibuka karena merupakan jalur padat kendaraan. Saat ini (kemarin, Red) lumpuh total," terang Joko.
Selain menutup jalan antarprovinsi, lanjut Joko, longsor juga mengakibatkan tiga rumah ambruk total, sedangkan lima rumah lainnya rusak berat. "Tiga rumah roboh di RT 2 RW 1 Desa Pucung. Sedangkan yang rusak ringan di Desa Bugelan," jelas Joko.
Hasil pendataan dampak bencana, diketahui satu orang terluka. Yakni Katiyem warga Dusun Waru, Desa Bugelan yang mengalami luka pada bagian kepala. Pihak Kecamatan Kismantoro belum bisa memastikan detail warga terluka karena akses komunikasi telepon seluler terputus.
Sementara itu, di Sukoharjo, tiga desa di Kecamatan Weru, yaitu Karaan, Tegalsari, dan Grogol, disapu putting beliung, Rabu (26/4) sekitar pukul 17.45. Sedikitnya, 84 rumah rusak berat dan ringan. Seperti genting berterbangan dan tertimpa pohon tumbang.
Kepala BPBD Sukoharjo Suprapto mengatakan, bantuan logistik telah didistribusikan ke lokasi bencana.
”Kami masih berkoordinasi dengan tiga kepala desa yang wilayahnya terdampak bencana guna melakukan pendataan. Tapi yang pasti tidak ada korban jiwa ,” katanya.
Untuk mempercepat evakuasi, warga dibantu personel BPBD, dan aparat bergotong royong membersihkan puing-puing serta dahan pohon yang menutup jalan.
Kepala bidang operasional SAR Sukoharjo Mukhlis mengungkapkan, pohon tumbang karena usia tua dan tidak kuat menahan hempasan angin. “Kerugian materi puluhan juta rupiah. Kami masih melakukan pendataan terkait kerusakan,” tandasnya. (kwl/yan/wa)