KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Memasuki hari ketiga bencana banjir di Desa Bojongsari Kecamatan Alian, Pemkab Kebumen menyatakan masa tanggap darurat bencana telah berakhir. Terhitung mulai Rabu (19/4/2017), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen menarik kembali relawan yang sejak Senin (17/4) disiagakan di lokasi bencana.
"Kami telah menggelar rapat dengan Muspika Alian, dan sesuai SOP (Standar Operasional prosedur) masa tanggap darurat selesai dalam tiga hari. Kini hanya tinggal pemulihan kondisi," Kepala BPBD Kebumen, Eko Widiyanto, Rabu (19/4/2017).
Namun demikian, imbuh Eko Widianto, tidak semua personil BPBD akan ditarik. "Jika memang relawan dari BPBD memang masih diperlukan, maka pihak desa setempat dapat mengajukan, permohonan bantuan personil relawan kepada BPBD Kebumen," katanya yang kemarin didampingi Kasi Penanganan Kedaruratan Uko Ferdianto ST.
Sebelumnya, para relawan disiagakan sejak hari pertama bencana banjir bandang akibat jebolnya saluran induk wadaslintang barat (SIWB) di Desa Bojongsari Kecamatan Alian. Bersama sejumlah unsur masyarakat lain, relawan membersihkan sisa-sisa banjir dan membantu warga terdampak bencana. Di lokasi, juga didirikan dapur umum dan posko bencana.
Sementara itu, pantauan Kebumen Ekspres pada Rabu (19/4) kemarin, sejumlah relawan masih terlihat membersihkan tumpukan lumpur yang berada di lokasi bencana. Relawan juga membersihkan genteng-genteng rumah yang roboh dan penuh lumpur. Harapannya genteng tersebut nantinya dapat digunakan kembali. Beberapa relawan terlihat mengangkut tanah menggunakan karung, grobak tarik dan grobak dorong.
Keberadaan relawan, menurut salah satu relawan asal Yogyakarta, Catur, sebenarnya masih dibutuhkan. Melihat kondisi lingkungan yang masih belum pulih, maka uluran bantuan tenaga dari masyarakat luas masih sangat diperlukan. “Coba datang dan tengok sendiri bagaimana kondisi lingkungannya. Masih banyak sekali yang perlu dibenahi,” terangnya.
Seperti diberitakan, 15 rumah mengalami kerusakan akibat jebolnya saluran irigasi waduk wadaslintang barat di Desa Bojongsari kecamatan Alian pada Senin (17/4/2017). Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa itu, namun kerugian materiil ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. (mam)
"Kami telah menggelar rapat dengan Muspika Alian, dan sesuai SOP (Standar Operasional prosedur) masa tanggap darurat selesai dalam tiga hari. Kini hanya tinggal pemulihan kondisi," Kepala BPBD Kebumen, Eko Widiyanto, Rabu (19/4/2017).
Namun demikian, imbuh Eko Widianto, tidak semua personil BPBD akan ditarik. "Jika memang relawan dari BPBD memang masih diperlukan, maka pihak desa setempat dapat mengajukan, permohonan bantuan personil relawan kepada BPBD Kebumen," katanya yang kemarin didampingi Kasi Penanganan Kedaruratan Uko Ferdianto ST.
Sebelumnya, para relawan disiagakan sejak hari pertama bencana banjir bandang akibat jebolnya saluran induk wadaslintang barat (SIWB) di Desa Bojongsari Kecamatan Alian. Bersama sejumlah unsur masyarakat lain, relawan membersihkan sisa-sisa banjir dan membantu warga terdampak bencana. Di lokasi, juga didirikan dapur umum dan posko bencana.
Sementara itu, pantauan Kebumen Ekspres pada Rabu (19/4) kemarin, sejumlah relawan masih terlihat membersihkan tumpukan lumpur yang berada di lokasi bencana. Relawan juga membersihkan genteng-genteng rumah yang roboh dan penuh lumpur. Harapannya genteng tersebut nantinya dapat digunakan kembali. Beberapa relawan terlihat mengangkut tanah menggunakan karung, grobak tarik dan grobak dorong.
Keberadaan relawan, menurut salah satu relawan asal Yogyakarta, Catur, sebenarnya masih dibutuhkan. Melihat kondisi lingkungan yang masih belum pulih, maka uluran bantuan tenaga dari masyarakat luas masih sangat diperlukan. “Coba datang dan tengok sendiri bagaimana kondisi lingkungannya. Masih banyak sekali yang perlu dibenahi,” terangnya.
Seperti diberitakan, 15 rumah mengalami kerusakan akibat jebolnya saluran irigasi waduk wadaslintang barat di Desa Bojongsari kecamatan Alian pada Senin (17/4/2017). Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa itu, namun kerugian materiil ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. (mam)