ILUSTRASI |
Ketua DPC Organda Kabupaten Tegal Prihandono mengaku keresahan anggotanya cukup beralasan dengan akan hadirnya taksi online yang akan beroperasi diwilayah Kabupaten Tegal. " Saat ini untuk menutup setoran saja sangat susah karena banyaknya armada yang ada, ditambah akan masuknya taksi online dari luar wilayah Kabupaten Tegal. Saya justru menghimbau DPC Organda Kota Tegal yang notabene pemilik taksi online bisa menata kehidupan transportasi dikotanya, tanpa harus menjelajah diwilayah lain," tegasnya Selasa ( 4/4) kemarin.
Dia mengaku saat ini dirinya masih dililit banyaknya pekerjaan rumah yang belum terpecahkan menyangkut pengaturan regulasi transportasi diwilayahnya. Para awak angkutan membulatkan tekad untuk melakukan penolakan terhadap rencana beroperasinya taksi online diwilayah Kabupaten Tegal.
" Kami juga akan membawa aspirasi penolakan ini ke pemkab. Mudah - mudahan ada semacam solusi terkait rencana beroperasinya taksi online tersebut," tuturnya.
Sebelumnya memang sempat digelar vicon diruang Praja Gupta Polres Tegal menyikapi maraknya transportasi online yang memicu benturan dengan transportasi konvensional. Dalam pertemuan itu diharapkan bila nantinya hadir transportasi online diwilayah, tidak boleh menabrak aturan yang sudah ada. Hal ini semata demi menjaga ketertiban dan demi meningkatkan pelayanan transportasi kepada masyarakat. (her)