KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Kemahiran menembak empat polisi wanita (Polwan) Polres Kebumen mencuri perhatian saat pembukaan Kejuaraan menembak Piala Kapolres Kebumen 2017, Sabtu (15/4/2017) di lapangan Terminal Kebumen.
Meski menggunakan senapan yang cukup berat, para polwan terlihat tenang. Tembakan demi tembakan dilepaskan menuju sasaran metal silouet yang berjarak sekitar 30 meter. Dsinggg, satu persatu target pun berjatuhan terkena peluru. Hebatnya, aksi menembak ala sniper itu dilakukan para polwan yang mengenakan busana kebaya warna
merah, lengkap dengan jarit ala Kartini.
Applaus penonton pun menggema. Termasuk dari Bupati Kebumen Yahya Fuad, Ketua DPRD Cipto Waluyo, Kapolres AKBP Titi Hastuti, Dandim 0709 Letkol Kav Suep hingga Ketua KONI Abdul Karnain MD.
Dari empat penembak Polwan itu,Aiptu Nikmatun Nurjanah yang paling mendapat perhatian. Bagaimana tidak, polwan yang juga Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Kebumen ini yang lebih dulu menjatuhkan seluruh lima target silouet. Meski demikian dia mengaku sempat grogi.
“Sensasinya berbeda ketika menembak mengenakan kebaya. Agak grogi tapi alhamdulillah semuanya berjalan lancar,” kata Nikmatun yang mengaku tidak melakukan persiapan khusus pada eksebishi menembak ini.
Kapolres Titi menuturkan, eksebisi menembak yang dilakukan oleh empat polwan sengaja digelar sehubungan dengan momentum peringatan hari Kartini. “Meski pakai kebaya, mereka tetap jago-jago kan, gak kalah sama yang lakilaki,” puji Kapolres.
Lebih lanjut Kapolres menjelaskan, selain untuk menyambut Hari Kartini, Lomba Menembak Piala Kapolres Kebumen 2017 juga wujud kepedulian kepolisian terhadap kemajuan olah raga di Kebumen khususnya cabang menembak.
Dia berharap perlombaan besok menjadi titik awal kemajuan olah raga menembak di KebumSebab selama ini belum pernah ada atlet menembak Kebumen yang dikirim ke
tingkat Porda maupun nasional.
“Melalui perlombaan ini, diharapkan muncul calon-calon atlit menembak senapan angin asal Kebumen yang bisa mengharumkan nama Kebumen,” imbuhnya.
Kapolres juga merasa bangga karena lomba menembak ini diikuti ratusan peserta dari seluruh penjuru Indonesia, termasuk dari Makasar, Papua hingga Sumatera.
Selain polwan, eksebishi menembak juga dilakukan anggota Forkompimda Kebumen.
Terlihat Bupati Fuad, Dandim Suep dan Ketua DPRD yang juga Ketua Perbakin Kebumen, Cipto Waluyo hingga Plh Sekda Mahmud Fauzi saling adu kemahiran menembak. Tak ketinggalan suami Kapolres, Sigit juga ikut ambil bagian.
Tak disangka, suami kapolres yang lebih dulu sukses menjatuhkan seluruh target sasaran. Disusul Dandim Suep dan Plh Sekda. Sementara Bupati dan Ketua DPRD
saling ‘ledek-ledekan’. Bupati yang lebih dulu merampungkan seluruh target meledek Ketua DPRD yang baru menembak jatuh dua dari lima target.
“Targetnya diganti Luna Maya saja biar bisa lebih fokus,” ledek bupati disambut tawa penonton.
Ketua Pelaksana lomba, H Haryadi menuturkan, dalam perlombaan menembak senapan angin kali ini dibagi menjadi dua kategori berdasarkan sumber tenagasenapan angin. Yaitu kelas multi pump (pompa) dan kelas pre charge pneumatic (pcp) atau yang lebih akrab disebut senapan gas. “Semuanya menggunakan kaliber 4,5 milimeter. Pada
masing – masing kategori akan dibagi menjadi 3 jenis perlombaan lagi yaitu 3 posisi, benchrest dan multi range. Untuk kategori senapan angin gas jarak tembak 33 meter dan senapan pompa 25 meter. Sasaran tembakan berupa metal shilouete atau plat besi yang dibentuk seperti hewan, seperti ayam, babi dan burung,” beber pengusaha muda asal Kutowinangun itu.
Setelah dua hari berlomba, juara umum seluruh kelas diraih oleh Farid dari klub menembak Silver Bullet Surabaya. Atas keberhasilannya itu, Farid berhak atas hadiah sepeda motor, uang dan tropi kejuaraan (has)
Meski menggunakan senapan yang cukup berat, para polwan terlihat tenang. Tembakan demi tembakan dilepaskan menuju sasaran metal silouet yang berjarak sekitar 30 meter. Dsinggg, satu persatu target pun berjatuhan terkena peluru. Hebatnya, aksi menembak ala sniper itu dilakukan para polwan yang mengenakan busana kebaya warna
merah, lengkap dengan jarit ala Kartini.
Applaus penonton pun menggema. Termasuk dari Bupati Kebumen Yahya Fuad, Ketua DPRD Cipto Waluyo, Kapolres AKBP Titi Hastuti, Dandim 0709 Letkol Kav Suep hingga Ketua KONI Abdul Karnain MD.
Dari empat penembak Polwan itu,Aiptu Nikmatun Nurjanah yang paling mendapat perhatian. Bagaimana tidak, polwan yang juga Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Kebumen ini yang lebih dulu menjatuhkan seluruh lima target silouet. Meski demikian dia mengaku sempat grogi.
“Sensasinya berbeda ketika menembak mengenakan kebaya. Agak grogi tapi alhamdulillah semuanya berjalan lancar,” kata Nikmatun yang mengaku tidak melakukan persiapan khusus pada eksebishi menembak ini.
Kapolres Titi menuturkan, eksebisi menembak yang dilakukan oleh empat polwan sengaja digelar sehubungan dengan momentum peringatan hari Kartini. “Meski pakai kebaya, mereka tetap jago-jago kan, gak kalah sama yang lakilaki,” puji Kapolres.
Lebih lanjut Kapolres menjelaskan, selain untuk menyambut Hari Kartini, Lomba Menembak Piala Kapolres Kebumen 2017 juga wujud kepedulian kepolisian terhadap kemajuan olah raga di Kebumen khususnya cabang menembak.
Dia berharap perlombaan besok menjadi titik awal kemajuan olah raga menembak di KebumSebab selama ini belum pernah ada atlet menembak Kebumen yang dikirim ke
tingkat Porda maupun nasional.
“Melalui perlombaan ini, diharapkan muncul calon-calon atlit menembak senapan angin asal Kebumen yang bisa mengharumkan nama Kebumen,” imbuhnya.
Kapolres juga merasa bangga karena lomba menembak ini diikuti ratusan peserta dari seluruh penjuru Indonesia, termasuk dari Makasar, Papua hingga Sumatera.
Selain polwan, eksebishi menembak juga dilakukan anggota Forkompimda Kebumen.
Terlihat Bupati Fuad, Dandim Suep dan Ketua DPRD yang juga Ketua Perbakin Kebumen, Cipto Waluyo hingga Plh Sekda Mahmud Fauzi saling adu kemahiran menembak. Tak ketinggalan suami Kapolres, Sigit juga ikut ambil bagian.
Tak disangka, suami kapolres yang lebih dulu sukses menjatuhkan seluruh target sasaran. Disusul Dandim Suep dan Plh Sekda. Sementara Bupati dan Ketua DPRD
saling ‘ledek-ledekan’. Bupati yang lebih dulu merampungkan seluruh target meledek Ketua DPRD yang baru menembak jatuh dua dari lima target.
“Targetnya diganti Luna Maya saja biar bisa lebih fokus,” ledek bupati disambut tawa penonton.
Ketua Pelaksana lomba, H Haryadi menuturkan, dalam perlombaan menembak senapan angin kali ini dibagi menjadi dua kategori berdasarkan sumber tenagasenapan angin. Yaitu kelas multi pump (pompa) dan kelas pre charge pneumatic (pcp) atau yang lebih akrab disebut senapan gas. “Semuanya menggunakan kaliber 4,5 milimeter. Pada
masing – masing kategori akan dibagi menjadi 3 jenis perlombaan lagi yaitu 3 posisi, benchrest dan multi range. Untuk kategori senapan angin gas jarak tembak 33 meter dan senapan pompa 25 meter. Sasaran tembakan berupa metal shilouete atau plat besi yang dibentuk seperti hewan, seperti ayam, babi dan burung,” beber pengusaha muda asal Kutowinangun itu.
Setelah dua hari berlomba, juara umum seluruh kelas diraih oleh Farid dari klub menembak Silver Bullet Surabaya. Atas keberhasilannya itu, Farid berhak atas hadiah sepeda motor, uang dan tropi kejuaraan (has)