WONOSOBO- Pasca kejadian teror di Mapolres Banyumas pada Selasa, (11/4) pagi, Polres Wonosobo langsung memperketat pengamanan di Mako Polres Wonosobo. Sejumlah petugas bersenjata lengkap bersiaga di seputar kantor.
Bukan hanya itu, gerbang Mapolres yang biasanya terbuka lebarpun kini hanya menyisakan sedikit untuk keluar masuk tamu. Bahkan tamu yang masuk juga diperiksa barang bawaannya oleh petugas.
Kapolres Wonosobo AKBP Muhammad Ridwan, melalui Kasubbag Humas AKP Agus Priyono menegaskan bahwa upaya ini merupakan langkah antisipasi mencegah adanya ancaman.
“Kami tempatkan personel bersenjata di beberapa tempat untuk melakukan penanganan jika memang terjadi ancaman,” kata Kasubbag Humas.
Namun Kasubbag Humas meyakinkan bahwa upaya ini tidak akan mengganggu pelayanan kepada masyarakat. “Untuk pelayanan kepada masyarakat tetap berlangsung seperti biasa. Tidak ada perubahan. Hanya ada sedikit pemeriksaan di pintu masuk,” ujar AKP Agus.
Sementara itu mengantisipasi terror kepada warga masyarakat, Polres Wonosobo juga meningkatkan intensitas kegiatan patroli. Menurutnya, durasi waktu patroli dilipatgandakan. Tujuannya adalah agar masyarakat tetap dapat melakukan aktivitas dengan aman dan nyaman tanpa adanya gangguan teror
“Petugas kita yang bersenjata lengkap secara rutin akan melakukan patroli ke lokasi pusat keramaian. Yang biasanya sekitar 3-5 kali sehari akan kita tambah menjadi 5 sampai 10 kali sehari,” katanya.
Kasubbag Humas juga berharap peran serta masyarakat untuk bersama memerangi teror ini. Informasi dan laporan dari warga terkait aktivitas mencurigakan dan tertutup bisa dilakukan dengan berkoodinasi bersama pihak terkait.
“Laporkan saja apabila mengetahui adanya kejadian di tengah masyarakat. Mari bersama kita ciptakan situasi aman dan kondusif di tengah lingkungan kita,” tutupnya.
Di Kabupaten Karanganyar, sejumlah personel bersenjata lengkap, berjaga-jaga di pintu gerbang utama. Tidak hanya itu saja, berikade kawat berduri juga dipasang di jalan utama menuju kantor mapolres.
Sebagai catatan, pengamanan ketat ini dilakukan, menyusul aksi nekat seorang pria bercadar dengan bersenjata parang, menerobos Polres Banyumas, Jawa Tengah, kemarin siang (11/4). Saat itu sedang ada kegiatan gelar perkara. Setelah menabrakkan motornya, pelaku lantas menebaskan parang, melukai dua anggota Sat Reskrim Polres Banyumas.
Tak ingin kejadian serupa terjadi di Bumi Intanpari, Mapolres Karanganyar mulai memberlakukan pengamanan ketat. Setiap kendaraan yang akan memasuki halaman mapolres, akan diperiksa secara detail. Mulai dari identitas tamu, hingga barang bawaan.
Kapolres Karanganyar, AKBP Ade Safri Simanjuntak mengungkapkan, penjagaan yang disipakan dengan memasang sejumlah peralatan, sudah sesuai standard operating procedure (SOP). ”Iya, tadi setelah mendengar kabar dari Polres Banyumas, dan perintah langsung dari Polda Jateng, kami segera menyiapkan personel penjagaan. Waspadai terhadap semua tamu yang akan masuk ke mapolres. Terutama tamu-mau yang masih asing,” kata Ade kepada Radar Karanganyar. (rud/fer/(gus)
Bukan hanya itu, gerbang Mapolres yang biasanya terbuka lebarpun kini hanya menyisakan sedikit untuk keluar masuk tamu. Bahkan tamu yang masuk juga diperiksa barang bawaannya oleh petugas.
Kapolres Wonosobo AKBP Muhammad Ridwan, melalui Kasubbag Humas AKP Agus Priyono menegaskan bahwa upaya ini merupakan langkah antisipasi mencegah adanya ancaman.
“Kami tempatkan personel bersenjata di beberapa tempat untuk melakukan penanganan jika memang terjadi ancaman,” kata Kasubbag Humas.
Namun Kasubbag Humas meyakinkan bahwa upaya ini tidak akan mengganggu pelayanan kepada masyarakat. “Untuk pelayanan kepada masyarakat tetap berlangsung seperti biasa. Tidak ada perubahan. Hanya ada sedikit pemeriksaan di pintu masuk,” ujar AKP Agus.
Sementara itu mengantisipasi terror kepada warga masyarakat, Polres Wonosobo juga meningkatkan intensitas kegiatan patroli. Menurutnya, durasi waktu patroli dilipatgandakan. Tujuannya adalah agar masyarakat tetap dapat melakukan aktivitas dengan aman dan nyaman tanpa adanya gangguan teror
“Petugas kita yang bersenjata lengkap secara rutin akan melakukan patroli ke lokasi pusat keramaian. Yang biasanya sekitar 3-5 kali sehari akan kita tambah menjadi 5 sampai 10 kali sehari,” katanya.
Kasubbag Humas juga berharap peran serta masyarakat untuk bersama memerangi teror ini. Informasi dan laporan dari warga terkait aktivitas mencurigakan dan tertutup bisa dilakukan dengan berkoodinasi bersama pihak terkait.
“Laporkan saja apabila mengetahui adanya kejadian di tengah masyarakat. Mari bersama kita ciptakan situasi aman dan kondusif di tengah lingkungan kita,” tutupnya.
Di Kabupaten Karanganyar, sejumlah personel bersenjata lengkap, berjaga-jaga di pintu gerbang utama. Tidak hanya itu saja, berikade kawat berduri juga dipasang di jalan utama menuju kantor mapolres.
Sebagai catatan, pengamanan ketat ini dilakukan, menyusul aksi nekat seorang pria bercadar dengan bersenjata parang, menerobos Polres Banyumas, Jawa Tengah, kemarin siang (11/4). Saat itu sedang ada kegiatan gelar perkara. Setelah menabrakkan motornya, pelaku lantas menebaskan parang, melukai dua anggota Sat Reskrim Polres Banyumas.
Tak ingin kejadian serupa terjadi di Bumi Intanpari, Mapolres Karanganyar mulai memberlakukan pengamanan ketat. Setiap kendaraan yang akan memasuki halaman mapolres, akan diperiksa secara detail. Mulai dari identitas tamu, hingga barang bawaan.
Kapolres Karanganyar, AKBP Ade Safri Simanjuntak mengungkapkan, penjagaan yang disipakan dengan memasang sejumlah peralatan, sudah sesuai standard operating procedure (SOP). ”Iya, tadi setelah mendengar kabar dari Polres Banyumas, dan perintah langsung dari Polda Jateng, kami segera menyiapkan personel penjagaan. Waspadai terhadap semua tamu yang akan masuk ke mapolres. Terutama tamu-mau yang masih asing,” kata Ade kepada Radar Karanganyar. (rud/fer/(gus)