M. ALFIAN HIDAYAT/ RADAR KUDUS |
Arak-arakan yang dimeriahkan drum band dan atraksi reog ini, diikuti pedagang Pasar Wergu, paguyuban pedagang pasar, dan paguyuban PKL. Mereka berangkat dari Pasar Wergu lama, melewati Jalan Johar, perempatan Gang IV ke arah GOR Bung Karno. Meski sempat hujan deras, mereka tetap melanjutkan arak-arakan menuju Jalan Patimura dan masuk jalan baru ke arah Pasar Baru. Sampai di Pasar Baru yang lokasinya di selatan GOR sekitar pukul 16.00.
Acara dilanjutkan dengan seremonial tasyakuran yang di hadiri Bupati Kudus Musthofa, Kepala Dinas Perdagangan Kudus Sudiharti, Ketua DPRD Kudus Masan, Sekertaris Daerah (Sekda) Kudus Noor Yasin, dan pejabat pemerintahan lain. Juga ada perwakilan pedagang pasar, Suindro dan Ruaidathul Uyun yang dijadikan maskot.
Acara diawali penyerahan sertifikat Pasar Baru oleh bupati Kudus kepada 10 perwakilan pedagang. Masing-masing Suindro, Sukarlan, Subadi, Yulikhan, Badrun, Siti Aminatun Zahro, Jamaah, Darwati, Jumiatun, dan Suni.
Dilanjutkan sambutan bupati. Dalam sambutannya bupati mengatakan, Pemkab Kudus telah membiayai pembangunan pasar Rp 30 miliar. Pedagang dipindah karena Pasar Johar (Pasar Wergu) milik PJKA. ”Tujuan utama pembangunan Pasar Baru, agar nantinya para pedagang tak khawatir diusir, karena sudah mempunyai tempat sendiri. Bahkan gratis. Hanya ada penarikan retribusi nantinya untuk pengembangan pasar,” ungkapnya.
Bupati berharapa, kelak Pasar Baru akan menjadi pasar induk. ”Kalau bisa nanti dijadikan pasar induk dan harus aktif 24 jam,” ucapnya.
Dia mengimbau kepada dinas terkait untuk membangun pagar dan sarpras pendukung. Khsusnya masalah penerangan, supaya tidak disalahgunakan remaja untuk pacaran. Juga, agar nantinya keinginan untuk menjadi pasar induk bisa terwujud.
Kepala Dinas Perdagangan Kudus Sudiharti berharap kepada bupati, agar lokasi di sekitar Pasar Wergu nantinya difokuskan untuk kegiatan perdagangan. ”Hal ini agar Pasar Baru menjadi ramai,” katanya. (alf/lin)